Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Nasib Eks-Perwira Intelijen Rusia yang Sebut Putin Takut Umbar Perang Terbuka di Ukraina

Sosok itu bukan sembarangan, dia adalah seorang mantan perwira intelijen militer Rusia, Vladimir Kvachkov.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Begini Nasib Eks-Perwira Intelijen Rusia yang Sebut Putin Takut Umbar Perang Terbuka di Ukraina
Vladimir Andreyev / URA.RU / TASS
Kolonel Vladimir Kvachkov, mantan perwira di badan intelijen Rusia, GRU. 

Secara formil, Kvachkov, yang pensiun pada akhir 1990-an, didakwa atas unggahan di media sosial, Odnoklassniki, yang menurutnya ditulis oleh orang lain yang menyamar sebagai dirinya.

Pensiunan perwira itu menyangkal memiliki akun di Odnoklassniki.

Sebagai informasi, Odnoklassniki adalah jejaring media sosial yang populer di Rusia.

“Saya tidak ada hubungannya dengan grup itu di Odnoklassniki,” kata Kvachkov.

"Ini adalah fiksi, kebohongan dan fitnah terhadap saya," kata dia dalam pembelaannya.

"Pengadilan Distrik Tverskoy Moskow akhirnya memutuskan Kvachkov bersalah karena "mendiskreditkan" angkatan bersenjata Rusia dan mendenda dia 40.000 rubel ($400)," tulis lapor Mediazona.

Lembaga pengawas media Rusia, Roskomnadzor, sebelumnya berjanji untuk mempertimbangkan kasus pencemaran nama baik Kvachkov seputar akun di Odnoklassniki yang dibuat atas namanya pada 5 September.

Berita Rekomendasi

Terlepas dari kasus tersebut, Mediazona melansir, sosok Kvachkov memang punya sederet kasus hukum yang pernah menjeratnya.

Pada 2008, Kvachkov dibebaskan oleh juri di pengadilan atas tuduhan percobaan pembunuhan Anatoly Chubais, arsitek reformasi privatisasi Rusia pada 1990-an.

Dia ditangkap lagi karena dicurigai merencanakan kudeta dan dijatuhi hukuman beberapa tahun penjara pada tahun 2013.

Pada 2017, Kvachkov dijatuhi hukuman tambahan 1,5 tahun atas tuduhan menghasut kebencian karena mengkritik otoritas Rusia dalam video yang difilmkan di dalam penjara.

Diketahui, Rusia memang memproses ribuan kasus pelanggaran ringan dengan tuduhan "mendiskreditkan" tentara Rusia sejak anggota parlemen mengesahkan undang-undang sensor masa perang, beberapa hari setelah pasukan Moskow masuk ke Ukraina pada awal 2022.

Pelanggar berulang berisiko dipenjara hingga lima tahun sementara mereka yang dihukum karena "menyebarkan informasi palsu" - undang-undang sensor masa perang lainnya - menghadapi hukuman 15 tahun penjara.

(oln/TMT/Mediazona/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas