Menteri Pertahanan Rusia Ancam Pakai Bom Cluster Pemusnah Massal di Ukraina
Sergei Shoigu beralasan, Rusia punya hak menggunakan bom cluster di Ukraina sebagai tanggapan atas pasokan senjata terlarang itu dari Amerika ke Kiev
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Siapa pun yang berada di area serangan munisi tandan, baik militer maupun sipil, sangat mungkin terbunuh atau terluka parah.
Itu lah kenapa bom cluster kerap disebut sebagai bom pemusnah massal.
Fuze dari setiap submunition umumnya diaktifkan saat jatuh sehingga akan meledak di atas atau di tanah.
Ada berbagai macam jenis munisi tandan.
Menurut Monitor Munisi Tandan, sebanyak 34 negara pernah mengembangkan atau memproduksi lebih dari 200 jenis munisi tandan.
Rusia: Amunisi Militer Ukraina Hampir Habis
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu juga mengklaim bahwa serangan balasan Ukraina gagal dan militer lawan sudah kehabisan amunisi dan peralatan meskipun mendapat dukungan dari Barat.
"Hasil awal serangan balik menunjukkan bahwa sumber daya militer Ukraina hampir habis," katanya.
Sergei Shoigu juga menyebut militer Rusia akhirnya bisa membongkar banyak mitos tentang standar militer Barat yang diklaim superior.
Nyatanya, kata Shoigu, persenjataan Barat tidak bagus-bagus amat.
Hal itu juga termasuk pelatihan puluhan ribu tentara Ukraina oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya.
“Banyak dari mereka telah dikirim ke garis depan, ditangkap dan, setelah itu, berbicara secara rinci tentang metode pelatihan NATO,” kata Shoigu.
“Dalam kebanyakan kasus, ulasannya negatif,” katanya.
(oln/AFP/TMT/*)