Fase Baru Misi Bersejarah Rusia dalam Pendaratan di Bulan: Luna 25 Kirim Sampel Data Pertama
Roscosmos juga menambahkan ruang kontrol di Bumi dapat menerima telemetri yang menunjukkan semua sistem Luna 25 berfungsi secara baik.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Fase Baru Misi Bersejarah Rusia dalam Pendaratan di Bulan: Luna 25 Kirim Sampel Data Pertama
TRIBUNNEWS.COM - Badan antariksa Rusia Roscosmos mengkonfirmasi, wahana Luna-25 yang menjalankan misi pendaratan di Bulan, telah memasuki fase baru pada, Minggu (13/8/2023).
Luna 25 akan menjalankan misi sulit, mendarat di Kutub Selatan Bulan, bagian yang terlihat gelap dari Bumi.
Misi Luna 25 ini dilaporkan sedang berlangsung dan telah mengaktifkan penelitian dan peralatannya secara otomatis.
Baca juga: Zelensky Kritik Nasionalisme Orang Ukraina: Kita Lagi Perang Lawan Rusia, Jangan ke Bar!
"Semua sistem stasiun otomatis bekerja normal, koneksi stabil, dan keseimbangan energinya positif," kata Roscosmos dalam sebuah pernyataan.
Roscosmos juga menambahkan ruang kontrol di Bumi dapat menerima telemetri yang menunjukkan semua sistem berfungsi secara baik.
"Sampel data pertama yang dikumpulkan selama penerbangan ke Bulan telah diterima, dan tim ilmiah proyek telah mulai memprosesnya," tulis badan antariksa Rusia tersebut.
Misi Pendaratan Bulan yang Bersejarah
Luna-25 adalah wahana dari misi pertama Rusia di era modern dalam pendaratan di Bulan.
Nama wahana dan misi itu,diambil dari program luar angkasa yang dijalankan pada era Soviet.
Sebanyak 24 wahana -juga dengan nama Luna- diluncurkan Soviet antara tahun 1958 dan 1976, beberapa tercatat mencapai beberapa tonggak penting dalam sejarah antariksa dunia.
Misi baru Luna 25 ini, jika berhasil, akan mendaratkan objek buatan manusia pertama di wilayah kutub selatan Bulan yang berbatu.
Semua wahana luar angkasa sebelumnya telah mendarat di wilayah khatulistiwa satelit, yang secara teori lebih mudah dijangkau.
Perangkat akan mengambil sampel regolith bulan di lokasi pendaratan.
Selain itu, wahana Luna 25 juga akan menjalankan beberapa eksperimen ilmiah jangka panjang.
Misi tersebut diperkirakan akan mendarat di Bulan pada 21 Agustus, sekitar dua hari sebelum upaya terbaru India untuk menaklukkan tantangan pegunungan kutub satelit tersebut.
Diketahui, India juga meluncurkan Chandrayaan-3 dalam misinya mendarat di Kutub Selatan Bulan.
Saat ini, wahana itu dilaporkan sudah berada di orbit bulan dan diperkirakan akan turun ke permukaan Bulan pada 23 Agustus.
Upaya India sebelumnya untuk mendarat di wilayah kutub Bulan dilakukan oleh misi Chandrayaan pada 2019.
Saat itu, upaya malah berujung kegagalan dan bencana dengan hilangnya misi dan wahana pendaratnya, Vikram.