Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Menteri di Rusia Rela Jadi Sopir Truk di Amerika Demi Kabur dari Perang di Ukraina

Di AS, Denis Sharonov bekerja sebagai sopir truk, berbeda saat dia masih menjadi orang Rusia. Dia pernah menjabar sebagai menteri pertanian.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mantan Menteri di Rusia Rela Jadi Sopir Truk di Amerika Demi Kabur dari Perang di Ukraina
GETTY IMAGES
WAJIB MILITER - Foto ilustrasi menunjukkan para pria sedang direkrut dalam program wajib militer di Moskow, Rusia untuk perang di Ukraina pada 6 Oktober 2022. Seorang mantan pejabat Rusia berbicara tentang kehidupan barunya di AS setelah pergi untuk menghindari wajib militer. 

"Di sini seorang pekerja, tidak peduli apa yang dia lakukan, jika dia melakukannya dengan baik, dia dihormati," kata dia.

Dia menganggap dirinya sebagai "turis otomotif" yang kebetulan mengangkut muatan dan menerima gaji yang layak saat dia mencari suaka politik.

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia: Senjata Butut Soviet Masih Lebih Unggul Ketimbang Senjata Modern Barat

Denis Sharonov, mantan Menteri Pertanian Republik Komi, Federasi Rusia, mencari suaka ke Amerika Serikat seusai melarikan diri dari panggilan wajib militer saat Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Denis Sharonov, mantan Menteri Pertanian Republik Komi, Federasi Rusia, mencari suaka ke Amerika Serikat seusai melarikan diri dari panggilan wajib militer saat Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. (Kementan Republik Komi)

Kabur Setelah Dapat Surat Panggilan Wajib Militer

Dia mengatakan kepada RTVI kalau dia meninggalkan Rusia pada musim gugur 2022 setelah dia menerima panggilan dari kantor pendaftaran militer.

Menurut Denis, panggilan mengikuti wajib militer adalah sebuah langkah yang dia yakini bertujuan untuk menyingkirkannya.

Tepat sebelum panggilan, dia dipecat setelah berkonflik dengan Gubernur wilayah Komi, Vladimir Uyba.

Tak cuma dipecat, Denis menyebut juga telah dituntut dan dibebaskan dua kali atas apa yang dia katakan sebagai tuduhan bermotif politik.

"Menurut saya, satu-satunya tempat di mana Anda tidak dapat dijebak dan dideportasi adalah Amerika Serikat, jadi saya berakhir di sini," kata Sharonov kepada RTVI.

Berita Rekomendasi

Sharonov termasuk di antara ratusan ribu orang Rusia yang telah meninggalkan negara mereka sejak dimulainya invasi besar-besaran oleh Vladimir Putin.

Anggota parlemen Rusia telah memperkenalkan undang-undang yang memperluas potensi personel militer dan mempersulit untuk menghindari draf tersebut.

Usia wajib militer telah dinaikkan menjadi 30 tahun dan denda karena mengabaikan panggilan elektronik telah dinaikkan. Juga lebih sulit bagi pria Rusia usia militer untuk meninggalkan negara itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas