Mantan Menteri di Rusia Rela Jadi Sopir Truk di Amerika Demi Kabur dari Perang di Ukraina
Di AS, Denis Sharonov bekerja sebagai sopir truk, berbeda saat dia masih menjadi orang Rusia. Dia pernah menjabar sebagai menteri pertanian.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Di sini seorang pekerja, tidak peduli apa yang dia lakukan, jika dia melakukannya dengan baik, dia dihormati," kata dia.
Dia menganggap dirinya sebagai "turis otomotif" yang kebetulan mengangkut muatan dan menerima gaji yang layak saat dia mencari suaka politik.
Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia: Senjata Butut Soviet Masih Lebih Unggul Ketimbang Senjata Modern Barat
Kabur Setelah Dapat Surat Panggilan Wajib Militer
Dia mengatakan kepada RTVI kalau dia meninggalkan Rusia pada musim gugur 2022 setelah dia menerima panggilan dari kantor pendaftaran militer.
Menurut Denis, panggilan mengikuti wajib militer adalah sebuah langkah yang dia yakini bertujuan untuk menyingkirkannya.
Tepat sebelum panggilan, dia dipecat setelah berkonflik dengan Gubernur wilayah Komi, Vladimir Uyba.
Tak cuma dipecat, Denis menyebut juga telah dituntut dan dibebaskan dua kali atas apa yang dia katakan sebagai tuduhan bermotif politik.
"Menurut saya, satu-satunya tempat di mana Anda tidak dapat dijebak dan dideportasi adalah Amerika Serikat, jadi saya berakhir di sini," kata Sharonov kepada RTVI.
Sharonov termasuk di antara ratusan ribu orang Rusia yang telah meninggalkan negara mereka sejak dimulainya invasi besar-besaran oleh Vladimir Putin.
Anggota parlemen Rusia telah memperkenalkan undang-undang yang memperluas potensi personel militer dan mempersulit untuk menghindari draf tersebut.
Usia wajib militer telah dinaikkan menjadi 30 tahun dan denda karena mengabaikan panggilan elektronik telah dinaikkan. Juga lebih sulit bagi pria Rusia usia militer untuk meninggalkan negara itu.