Ahli Bedah AS Eksperimen Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia yang Mati Otak
Ahli bedah Amerika Serikat melakukan eksperimen transplantasi ginjal babi ke manusia yang mati otak. Ginjal berfungsi baik selama lebih dari 30 hari.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Selain itu, kelenjar timus babi yang berkomunikasi dengan sistem kekebalannya, tertanam di bawah lapisan luar ginjal untuk mencegah respons imun baru yang tertunda.
“Kombinasi modifikasi telah terbukti mencegah penolakan organ sekaligus menjaga fungsi ginjal,” menurut NYU.
Operasi yang berpotensi mengubah permainan ini, bagian dari studi yang lebih besar tentang masalah ini.
Baca juga: Pasangan Inggris Ini Curhat Soal Anaknya yang Butuh Transplantasi Hati karena Hepatitis Akut
Suatu hari nanti, studi ini diharapkan dapat membuktikan pengobatan yang efisien untuk lebih dari 103.000 orang yang membutuhkan transplantasi organ di seluruh AS.
Sementara itu, tidak ada cukup ginjal yang tersedia untuk semua orang yang membutuhkannya.
"Tidak ada cukup organ yang tersedia untuk semua orang yang membutuhkannya," kata Montgomery.
"Terlalu banyak orang yang meninggal dunia karena kurangnya organ yang tersedia. Saya yakin xenotransplantasi adalah cara yang tepat untuk mengubahnya,” lanjutnya.
Mereka saat ini mengumpulkan lebih banyak bukti untuk menunjukkan, setidaknya transplantasi ginjal lintas spesies ini berpotensi menjadi inovasi di masa depan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)