Amerika Serikat Tetap Berupaya Pulangkan Travis King dari Korea Utara
Amerika Serikat pada hari Rabu mengatakan bertekad untuk mengamankan pembebasan Travis King, seorang tentara Amerika yang menyeberang ke Korea Utara
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengatakan bertekad untuk memulangkan Travis King, seorang tentara Amerika yang menyeberang ke Korea Utara, lapor Wion News.
Para pejabat AS mengatakan Prajurit Angkatan Darat Travis King "dengan sengaja dan tanpa izin" menyeberang ke Korea Utara pada 18 Juli 2023.
Saat itu, Travis King tengah melakukan tur sipil di Area Keamanan Bersama (JSA).
JSA sendiri merupakan kumpulan kecil bangunan di dalam zona demiliterisasi (DMZ) sepanjang 150 mil yang memiliki memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea pada tahun 1953, lapor CNN.
Tidak ada penghalang fisik di dalam JSA.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa setelah melewati garis demarkasi yang menggambarkan perbatasan, Travis King mencoba memasuki fasilitas Korea Utara – tetapi pintunya terkunci.
Baca juga: Korea Utara Ungkap Alasan Tentara AS yang Lintasi Perbatasan: Travis King Cari Perlindungan
Dia kemudian berlari ke belakang gedung, di mana Travis King bergegas masuk ke dalam van dan dibawa pergi oleh penjaga Korea Utara.
AS telah berulang kali mencoba menghubungi Korea Utara untuk mencari informasi mengenai kondisi King, tetapi masih belum menerima tanggapan yang substantif.
Travis King Bisa jadi Tawanan Perang Korea Utara
Sebagai tentara aktif, Travis King mungkin tampak memenuhi syarat sebagai tawanan perang, mengingat AS dan Korea Utara secara teknis masih berperang.
Pejabat AS mengatakan mereka yakin Travis King melintasi perbatasan dengan sengaja dan menolak untuk mengklasifikasikannya sebagai tawanan perang.
Pentagon mengatakan tidak dapat memverifikasi komentar Travis King seperti yang dilaporkan oleh KCNA.
Para pejabat AS juga mengatakan keputusan King untuk menyeberang ke Korea Utara atas kehendaknya sendiri, dengan pakaian sipil, tampaknya telah mendiskualifikasi dia dari status tawanan perang.
Baca juga: Korea Utara: Tentara AS Akui Masuk Wilayah Secara Ilegal
Korea Utara mengungkapkan alasan tentara Amerika Serikat (AS) yang melintasi perbatasan Pyongyang-Seoul bulan lalu.