Geram Polisi Ukraina Sibuk Urusi Kasus Porno, Parlemen Usul Legalkan Pornografi untuk Danai Militer
Parlemen Ukraina berencana melegalkan pornografi karena polisi terlalu sibuk memburu pelaku konten porno hingga 700.000 orang, daripada kasus lain.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Anggota parlemen Ukraina atau yang disebut Verkhovna Rada (Dewan Tertinggi Ukraina) mengusulkan untuk melegalkan pornografi di negara itu.
Langkah ini dalam upaya untuk menghentikan polisi Ukraina yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memburu gadis-gadis yang terlibat konten pornografi.
Pada Jumat (18/8/2023), mereka mengatakan telah mengumpulkan cukup tanda tangan untuk RUU yang akan mendekriminalisasi produksi konten pornografi.
Anggota parlemen, Yaroslav Zheleznyak, berpendapat melegalkan pornografi dapat membantu mengumpulkan dana untuk militer.
RUU itu akan mengubah Pasal 301 KUHP Ukraina, yang disebut Yaroslav Zheleznyak sebagai "kebodohan".
Di bawah Undang-undang Ukraina saat ini, setiap orang dapat dipenjara hingga tiga tahun karena mengimpor, memproduksi, mendistribusikan atau menyimpan konten pornografi, mengirim atau menerima foto telanjang.
Baca juga: Pernah Bikin Heboh di Bali, Bintang Film Dewasa Asal Rusia Eva Elfie Kini Jadi Buronan Ukraina
“Kami bahkan tidak berbicara tentang OnlyFans, tetapi tentang mengonsumsi konten ini secara umum,” katanya kepada Kiev Post.
Ia berpendapat, mengirim seseorang ke penjara hingga delapan tahun karena mengirim atau menerima foto porno adalah warisan Soviet.
RUU yang diusulkan itu tidak mengubah pasal yang berkaitan dengan pornografi anak, perdagangan manusia, atau prostitusi.
Polisi Ukraina 'Berburu' Kasus Pornografi

Yaroslav Zheleznyak juga berpendapat, polisi Ukraina memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan daripada memburu gadis-gadis yang terlibat konten pornografi.
Ia mengutip statistik yang menunjukkan 85.500 jam kerja para polisi Ukraina yang didedikasikan untuk kasus porno pada tahun 2021.
Menurutnya, jumlah itu sama dengan satu tahun kerja harian, tanpa hari libur, selama 41 tahun penyelidikan.
Yaroslav Zheleznyak mencatat, lebih dari 700.000 orang menerima panggilan pengadilan pada tahun 2022 untuk dakwaan berdasarkan Pasal 301.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.