Misi Luar Angkasa Rusia Berakhir Kegagalan, Luna-25 Hancur Menabrak Bulan saat akan Mendarat
Misi ke Bulan pertama Rusia dalam 47 tahun, berakhir kegagalan. Pesawat ruang angkasa Luna-25 kehilangan kendali dan menabrak bulan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Misi bulan pertama Rusia dalam hampir 50 tahun berakhir kegagalan ketika pesawat ruang angkasa tak berawak Luna-25 lepas kendali dan jatuh ke bulan.
Luna-25 menghadapi masalah ketika mulai mempersiapkan orbit pra-pendaratan, NY Post melaporkan.
Pejabat Rusia berharap misi luar angkasa tersebut dapat menunjukkan Rusia masih dapat bersaing di luar angkasa meskipun tengah mengalami penurunan dan kerugian akibat perang Ukraina.
Misi Luna-25, yang diluncurkan 11 Agustus, adalah upaya pertama Rusia mengirim pesawat ruang angkasa ke bulan sejak Luna-24 pada 1976.
Perusahaan antariksa negara Rusia, Roskosmos, kehilangan kontak dengan pesawat antariksa tersebut pada Sabtu (19/8/2023) pukul 11:57 GMT karena pesawat ruang angkasa tersebut mulai mengalami masalah saat memulai pra-pendaratan orbit.
"Luna-25 bergerak ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan lenyap akibat tabrakan dengan permukaan Bulan," kata Roskosmos dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Misi Gila Vladimir Putin di Balik Peluncuran Luna 25 ke Bulan: Cukup Lima Hari Sampai di Orbit Bulan
Sebuah komisi antardepartemen khusus telah dibentuk untuk menyelidiki kegagalan pesawat ruang angkasa tersebut.
Sementara itu, ketika berita tentang kegagalan Rusia mulai menyebar, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengumumkan pesawat ruang angkasa terbarunya akan mendarat di kutub selatan bulan pada minggu ini.
“Chandrayaan-3 India akan mendarat di bulan pada 23 Agustus,” tulis Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di X, sebelumnya Twitter, di waktu yang berdekatan dengan kabar jatuhnya Luna-25 tersiar.
Menurut Anatony Zak, pencipta dan penerbit RussianSpaceWeb.com, yang melacak program luar angkasa Rusia, pesawat ruang angkasa terbaru Rusia menghadapi terlalu banyak masalah yang tidak dapat diperbaiki.
“Sistem kontrol penerbangan adalah area yang rentan, yang harus melalui banyak perbaikan,” kata Zak.
Ilmuwan Rusia telah lama mengeluh tentang penurunan program luar angkasa mereka.
Baca juga: Rusia Rilis Gambar Pertama Penampakan Kawah Raksasa di Sisi Gelap Bulan dari Misi Bersejarah Luna 25
Mereka mengatakan proyek-proyek itu sekarang lebih untuk kesombongan yang tidak realistis.
Masalah serupa terungkap lebih dari satu dekade yang lalu dengan misi Fobos-Grunt yang gagal pada tahun 2011.
Saat itu Fobos-Grunt yang menuju Mars bahkan tidak dapat keluar dari orbit Bumi.
Pesawat ruang angkasa itu sudah jatuh dan menabrak Samudra Pasifik pada tahun 2012.
Pada awal 2010-an, Rusia mulai memfokuskan proyek kepadaLuna-25, yang mampu keluar dari orbit Bumi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)