Serangan Balasan Gagal Total, 43.000 Tentara Gugur, Ini 3 Opsi yang Mungkin Bakal Dilakukan Ukraina
Pasukan Volodymyr Zelensky dalam beberapa hari terakhir lebih memilih menggunakan drone dan rudal untuk merusak titik-titik militer dan ekonomi Rusia
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina mengalami kerugian yang sangat besar dalam serangan balik ke Rusia, meski demikian misi tersebut tidak banyak menguntungkan.
Alih-alih merebut wilayah yang telah dicaplok Moskow, lebih dari 43.000 tentaranya tewas, sementara berbagai senjata mutakhir kiriman negara-negara NATO pun tidak banyak membantu, justru menjadi sasaran empuk tentara Vladimir Putin.
Kiev pun saat ini seperti mentok dan enggan mengerahkan pasukannya dalam upaya mengambil alih wilayah timur dan tenggara.
Baca juga: Serangan Rusia di Chernihiv Tewaskan 7 Orang dan 144 Terluka, Zelensky Bersumpah untuk Balas Dendam
Pasukan Volodymyr Zelensky dalam beberapa hari terakhir lebih memilih menggunakan drone dan rudal untuk merusak titik-titik militer dan ekonomi Rusia.
Wakil Pemimpin Redaksi surat kabar asal Jerman, Bild, Paul Ronzheimer dalam analisisnya menyebut bahwa serangan balik sejak Juni lalu memang bisa dibilang gagal.
Meski menghadapi serangan balik, justru tentara Rusia berhasil melawan dan merebut wilayah lebih ke dalam kawasan Ukraina.
Menurut artikel tersebut, Ukraina dapat terus mencoba menembus pertahanan Rusia meskipun sejauh ini tidak mencapai terobosan besar.
Ronzheimer menulis bahwa sejauh ini pemerintahan Presiden Vladimir Zelensky tetap optimis dan bertekad untuk melanjutkan kampanye.
Namun, jika gagal memperoleh keuntungan yang signifikan pada akhir tahun, Kiev dilaporkan merencanakan serangan balasan lainnya pada musim semi 2024.
Ronzheimer menuduh bahwa para pejabat di Kiev semakin frustrasi atas kritik atas taktik serangan balasannya yang datang dari Barat.
Bild mengutip seorang pejabat senior Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang bersikeras bahwa "semuanya direncanakan bersama" dengan para pendukung Kiev.
Baca juga: Drone Ukraina Serang Empat Wilayah Rusia, Lima Orang Dikabarkan Luka-luka
Setiap dorongan baru bergantung pada penerimaan lebih banyak senjata dan amunisi Barat, kata Bild. Selain itu, Rusia kemungkinan akan menggunakan jeda musim dingin untuk memperkuat pertahanannya.
Jalan lain yang terbuka untuk Kiev, menurut artikel itu, adalah melanjutkan serangan balasan sambil secara bersamaan terlibat dalam pembicaraan damai dengan Rusia.
Namun, putaran balik seperti itu di pihak Zelensky akan sulit ditawarkan kepada penduduk, prediksi Ronzheimer.