Kasus Thaksin Shinawatra, Eks PM Thailand yang akan Dipenjara setelah Kabur 15 Tahun
Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra akan dipenjara selama 8 tahun untuk 3 kasus. Ia pulang ke Thailand setelah kabur 15 tahun untuk mengasingkan diri.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra (74), kembali ke Thailand setelah kabur untuk mengasingkan diri ke luar negeri selama 15 tahun.
Thaksin Shinawatra menghadapi hukuman delapan tahun penjara untuk tiga kasus selama masa jabatannya, sementara dua kasus lain masih dalam penyelidikan.
Ia kabur ke luar negeri untuk mengasingkan diri selama 15 tahun, hanya dua bulan sebelum putusan pengadilan pertama terhadapnya dibacakan pada Oktober 2008.
Mantan PM Thailand itu kembali ke Thailand dengan menaiki pesawat pribadi di Singapura dan mendarat di Bandara Don Mueang Bangkok pada Selasa (22/8/2023) pagi, menurut Media Thailand, Khaosod dan PBS Thailand.
Kepulangannya mendapat sambutan dari pendukungnya dengan mengibarkan spanduk dan menyanyikan lagu.
Thaksin Shinawatra muncul sebentar dari gedung terminal untuk membungkuk dan memberikan karangan bunga pada potret Raja Maha Vajiralongkorn sebagai tanda penghormatan sebelum melambaikan tangan kepada pendukungnya.
Baca juga: Thailand: Mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra kembali setelah 15 tahun di pengasingan
Perjalanan Kasus Thaksin Shinawatra
Pada Selasa (22/8/2023), Mahkamah Agung Thailand mendakwa mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan dan beberapa pelanggaran kriminal lain.
Satu kasus terkait dengan mantan perusahaan Shin Corp, satu kasus terkait dengan pinjaman bank, dan satu kasus lotre.
Sebelumnya, dia telah digugat atas delapan kasus pidana sejak masa jabatannya sebagai perdana menteri antara Februari 2001 dan September 2006.
Selama ketidakhadirannya, Thaksin Shinawatra divonis bersalah dalam empat kasus, namun batas waktu 10 tahun untuk putusan pengadilan tersebut telah berakhir pada Oktober 2018.
Baca juga: Baru Kembali dari Pengasingan, Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Divonis Hukuman 8 Tahun Penjara
3 Kasus Thaksin Shinawatra
Pada Selasa (22/8/2023), Khaoson mengabarkan Thaksin Shinawatra dijatuhi hukuman total 8 tahun penjara untuk tiga kasus terpisah, sebagai berikut:
1. Kasus pinjaman bank
Thaksin Shinawatra menginstruksikan Bank EXIM untuk memberikan pinjaman 4 miliar baht kepada pemerintah Myanmar untuk membeli barang dan jasa dari Shin Satellite Company Limited, perusahaan milik keluarga Thaksin, dengan tingkat bunga lebih rendah dari biayanya.
Penyalahgunaan wewenang ini dianggap menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain.
Komisi Nasional Anti-Korupsi Thailand (NACC) mengajukan tuntutan terhadap Thaksin pada tahun 2008 atas tindakan yang menyebabkan kerusakan pada negara dan dia dijatuhi hukuman 3 tahun penjara.
2. Kasus “lotre pemerintah”
Kasus ini adalah tentang pemerintah Thaksin Shinawatra yang memperkenalkan sistem untuk menjual tiket lotre dua dan tiga digit untuk memecahkan masalah lotere yang terlalu mahal dan jaringan lotre bawah tanah.
Proyek lotere ini penuh dengan korupsi.
Pada tahun 2009, NACC menuduh Thaksin dan 47 orang lainnya dalam kasus ini, yang mengakibatkan hukuman penjara 2 tahun.
3. Dalam kasus “Penggunaan Kekuasaan yang Menguntungkan”, Thaksin Shinawatra dituduh oleh jaksa tertinggi mengambil untung dari saham di SHIN Corporation (SHIN) dan dia divonis 5 tahun penjara.
Ketika menggabungkan hukuman dari dua kasus pertama, Thaksin akan menjalani total 8 tahun penjara.
Thaksin Shinawatra Dibebaskan dari 2 Kasus, 2 Lainnya dalam Penyelidikan
Baca juga: Pemerintah Thailand Tutup Akses Warganya ke Facebook Gara-gara Iklan Penipuan Kripto Merajalela
Sementara itu, Thaksin Shinawatra dibebaskan dari dua kasus yang diajukan terhadapnya pada tahun 2019.
Masih ada dua kasus terhadap Thaksin Shinawatra yang diselidiki Komisi Nasional Pemberantasan Korupsi, seperti diberitakan National Thailand.
Thaksin Shinawatra naik ke tampuk kekuasaan sebagai Perdana Menteri Thailand pada tahun 2001.
Namun, pada September 2006, militer Thailand mengkudeta Thaksin Shinawatra ketika ia berada di New York untuk berpidato di PBB.
Ia meninggalkan Thailand untuk mengasingkan diri pada Juli 2008, hanya dua bulan sebelum putusan pengadilan pertama terhadap Thaksin terjadi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Thaksin Shinawatra