Kim Jong Un Tegur Perdana Menterinya, Dinilai Tak Bertanggung Jawab Atasi Banjir: Sikap Kerja Lemah
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memarahi perdana menteri negaranya atas sikapnya yang tidak bertanggung jawab dalam mencegah kerusakan akibat hujan
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memarahi Perdana Menteri Kim Tok Hun atas sikap yang dinilai tidak bertanggung jawab dalam mencegah kerusakan akibat badai tropis.
Pejabat itu dinilai tidak bertanggung jawab karena membiarkan air laut membanjiri sawah setelah tanggul jebol di area reklamasi di pantai timur, NK News melaporkan.
Kim menjelaskan, bahwa kerusakan yang terjadi bukanlah malapetaka karena bencana alam, melainkan malapetaka buatan manusia karena "tidak bertanggung jawab dan ketidakdisiplinan para pemalas.
Pemimpin Korea Utara tersebut, memeriksa banjir di Kompleks Reklamasi Tideland di Provinsi Phyongan Selatan pada hari Senin (21/8/2023), menurut Rodong Sinmun.
“Ada masalah besar dalam sikap kerja yang lemah dan sudut pandang yang salah dari Perdana Menteri Kabinet,” kata Kim.
Kim juga mengkritik kabinet Perdana Menteri Kim Tok-hun karena ceroboh dalam merencanakan perekonomian.
Dia mengatakan, bahwa peraturan administratif dan ekonomi telah menjadi "sangat tidak teratur", menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Kecam Latihan Militer Korea Selatan-AS, Peringatkan Pecahnya Perang Termonuklir
Kim Jong Un mengenakan kemeja putih dan terlihat mencebur ke sawah.
Badannya terendam air setinggi pinggul.
Jabatan Perdana Menteri mungkin Digantikan
Komentar tajam Kim memicu spekulasi bahwa mungkin perdana menteri akan diganti, lapor Korea Times.
"Saya tidak bisa tidak mengungkapkan penyesalan atas pemikiran dan tindakannya yang tidak sesuai untuk seorang perdana menteri yang memimpin komando ekonomi negara dan bertanggung jawab atas kehidupan rakyat," kata Kim seperti dikutip oleh KCNA.
"Ada kebutuhan untuk meninjau dengan jelas sikap dan perspektif ide perdana menteri yang tidak bertanggung jawab."
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Kunjungi Pabrik Rudal Taktis
Kim juga menginstruksikan para pejabat untuk melacak dan menghukum keras pejabat yang tidak dewasa secara politik dan intelektual.
Kim Jong Un juga menekankan, bahwa pejabat yang tidak rajin dalam menjalankan tugas tidak akan dimaafkan, menurut KCNA.
Pernyataan tajam Kim Jong Un tersebut, muncul ketika Korea Utara sedang bergulat dengan kesulitan ekonomi dan kekurangan pangan kronis.
Situasi Korea Utara semakin parah akibat sanksi global berkepanjangan dan penutupan perbatasan ketat yang bertujuan untuk menangkal Covid-19, lapor Yonhap.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.