Prigozhin Tenteng Senapan Serbu, Bos Wagner Muncul Kembali di Video Rekrutmen Pasukan Baru di Afrika
Kemunculan Yevgeny Prigozhin ini hanya dua bulan setelah Wagner melancarkan pemberontakan yang gagal di Rusia. Wagner segera aktif di Afrika
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Prigozhin Tenteng Senapan Serbu, Bos Grup Wagner Muncul Kembali di Video Rekrutmen Afrika
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, dilaporkan muncul dalam video perekrutan anggota baru grup tersebut untuk ditempatkan di Afrika.
Kemunculan Yevgeny Prigozhin ini hanya dua bulan setelah melancarkan pemberontakan yang gagal di Rusia.
“PMC Wagner… menjadikan Rusia lebih besar di semua benua, dan Afrika lebih bebas,” kata Yevgeny Prigozhin dalam video yang dipublikasikan Senin (21/8/2023) malam oleh saluran Telegram Razgruzka Vagnera.
Baca juga: Profil Kapal Olenegorsky Gornyak, Kapal Perang Rusia yang Cuma Miring Kena Hantam 450 Kilogram Bom
Channel Telegram ini diketahui memang terafiliasi dengan Grup Wagner.
“Kami merekrut pahlawan sejati dan terus melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dan kami berjanji akan menyelesaikannya,” tambahnya.
Dalam video yang beredar, Yevgeny Prigozhin tampak menenteng senapan serbu.
Dari amatan, dia berdiri berlatar belakang daerah gurun datar dengan truk pickup dan orang-orang bersenjata terlihat di kejauhan.
Belum bisa dikonfirmasi kapan dan di mana video tersebut dibuat.
Dianggap Kepanjangan Tangan Militer Rusia
Grup Wagner selama bertahun-tahun dipandang sebagai perpanjangan tangan dari pengaruh Moskow di Afrika.
Pejuang tentara bayaran tersebut dituduh melakukan kejahatan perang di negara-negara tempat mereka dikerahkan.
Pada awal bulan Juli, Grup Wagner mengumumkan penangguhan perekrutan selama satu bulan setelah upayanya yang gagal untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia pada bulan sebelumnya.
Penangguhan itu menimbulkan pertanyaan tentang masa depan operasi Wagner di Afrika dan Suriah.
Pada akhir Juli, Yevgeny Prigozhin mengatakan pasukan militernya “melanjutkan aktivitasnya” di Afrika dan Belarusia, tempat kelompok tersebut dikirim setelah pemberontakan yang berlangsung singkat.
Saat itu, Yevgeny Prigozhin mengatakan Wagner belum memutuskan kapan akan memulai kembali perekrutan pejuang baru.
Keberadaannya sendiri masih diselimuti misteri.
Dalam sebuah momen saat Konferensi Rusia-Afrika bulan lalu, foto Yevgeny Prigozhin tampak berjabat tangan dengan seorang pejabat Republik Afrika Tengah membuat heboh publik internasional.