Kebun Binatang AS Pamerkan Jerapah Langka Tanpa Bintik, Terakhir Ada di Jepang Tahun 1972
Kebun binatang di Tennessee, AS memamerkan jerapah langka tanpa bintik. Jerapa serupa yang terakhir hidup berada di Jepang pada tahun 1972.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kebun binatang di Tennessee, Amerika Serikat (AS) memamerkan jerapah terlangka di dunia.
Jerapah yang ada di Brights Zoo itu terlihat tanpa bintik satu pun di tubuhnya.
Jerapah langka ini lahir di Brights Zoo, Limestone, Tennessee, AS pada 31 Juli 2023 lalu.
Dikutip dari CBS News, para ahli meyakini hewan tersebut merupakan satu-satunya jerapah reticulated berwarna solid di planet ini.
Pada hari Minggu, kebun binatang mengumumkan kontes penamaan untuk bayi jerapah langka ini.
Melalui sebuah email, direktur kebun binatang Brights Zoo, David Bright mengatakan, jerapah terakhir yang tercatat tanpa memiliki bintik hidup di Jepang pada tahun 1972.
Baca juga: Ular Piton Setinggi Jerapah Ditangkap, Waleri Bergumul di Tanah Sebelum Dapat Bantuan
Jerapah reticulated adalah spesies jerapah dengan bintik-bintik coklat dan oranye.
Mereka berasal dari Afrika dan pada tahun 2018 terdaftar sebagai hewan terancam punah, menurut Giraffe Conservation Foundation.
Pihak kebun binatang berharap jerapah ini akan menarik perhatian terhadap tantangan yang dihadapi spesies tersebut di alam liar.
"Liputan internasional mengenai bayi jerapah yang tidak berpola telah menciptakan sorotan yang sangat dibutuhkan dalam konservasi jerapah," kata pendiri Brights Zoo, Tony Bright.
"Populasi liar diam-diam menuju kepunahan, dengan 40% populasi jerapah liar hilang hanya dalam 3 dekade terakhir," lanjutnya.
Baca juga: Kandang Gajah, Jerapah, dan Pelikan Jadi Lokasi Favorit Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan
Untuk diketahui, jerapah langka juga pernah terlihat di Kenya pada tahun 2020 lalu.
Tiga jerapah yang masuk dalam satu keluarga, terlihat di Kenya dengan warna kulit serba putih.
Ketiga jerapah tersebut menderita leucism, yang menyebabkan hilangnya pigmentasi sehingga membuat kulit menjadi putih.
Setelah dua jerapah dibunuh oleh pemburu liar, sebuah kelompok konservasi melengkapi jerapah yang tersisa dengan monitor GPS untuk melacak pergerakannya dan diharapkan dapat menjauhkan pemburu liar.
Kebun Binatang Minta Pengunjung Beri Nama
Pihak Brights Zoo meminta kepada para pengunjung untuk memberikan nama kepada jerapah yang tak memiliki bintik ini.
Direktur Brights Zoo, David Bright mengatakan, pihaknya mengadakan kontes penamaan untuk anak jerapah langka ini di halaman Facebook.
Kontes ini diadakan hingga tanggal 4 September 2023 dan meminta publik untuk memilih empat opsi nama Swahili terakhir.
Keempat nama tersebut, yakni:
- Kipekee berarti "unik"
- Firali berarti "tidak biasa" atau "luar biasa"
- Shakiri berarti "Dia yang paling cantik"
- Jamella berarti "salah satu yang sangat cantik"
Bright mengatakan mereka berharap kedatangan terbaru kebun binatang ini akan menginspirasi upaya konservasi untuk melindungi hewan langka yang merupakan hewan asli Afrika.
"Pikiran pertama kami adalah ini akan bagus untuk konservasi."
"Hal ini akan menarik perhatian yang cukup terhadap spesies jerapah, sehingga diharapkan kita dapat melibatkan lebih banyak orang dalam mendukung beberapa jaringan konservasi jerapah yang ada di luar sana yang bekerja di alam liar untuk melakukan hal ini," kata Bright kepada Good Morning America.
(Tribunnews.com/Whiesa)