Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Sebut Zelensky Hanya Tumbalkan Tentaranya, Pejabat dan Inggris Ikut Kebingungan

Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap lawannya, pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky, tidak masuk akal.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Putin Sebut Zelensky Hanya Tumbalkan Tentaranya, Pejabat dan Inggris Ikut Kebingungan
RUSSIAN MINISTRY OF DEFENCE
Rusia merilis foto tank-tank Ukraina yang hancur di hari-hari pertama serangan balasan dimulai. Rusia memasang banyak ranjau untuk melumpuhkan tank-tank Ukraina yang dipasok Barat untuk kemudian menghujaninya dengan serangan artileri. 

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap strategi lawannya, pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky, tidak masuk akal.

Taktik serangan balasan yang digunakan Zelensky hanya menjadikan ribuan tentaranya sebagai tumbal tanpa mendapatkan keuntungan berarti.

Dalam serangan balik yang sebelumnya disebut sebagai 'serangan musim semi' tersebut gagal total.

Dalam dua bulan serangan balasan, sebut Putin seperti dikutip Russia Today, pasukan Zelensky disebut tidak membuat kemajuan teritorial apa-apa.

Baca juga: Jet Bomber Supersonic Tu-22M3 Meledak, Intelijen Inggris: Ukraina Menyerang dari Dalam Wilayah Rusia

Padahal dalam misi tersebut Ukraina telah kehilangan sebanyak 45.000 serdadunya, sementara sebanyak 5.000 kendaraan perang bantuan NTO hancur jadi rongsokan.

“Seperti yang Anda lihat, situasi di jalur kontak saat ini stabil,” kata pemimpin Rusia itu dalam pertemuan dengan penjabat kepala Republik Rakyat Lugansk (LPR) Leonid Pasechnik di Kremlin pada hari Rabu (23/8/2023).

“Mereka melempar (tentara Ukraina) ke ladang ranjau kami, di bawah tembakan artileri kami, bertindak seolah-olah mereka sama sekali bukan warga negara mereka. Ini sungguh mencengangkan,” kata Putin.

BERITA REKOMENDASI

Sementara media internasional melaporkan bahwa para pejabat Barat semakin khawatir dan frustrasi atas hasil buruk yang dicapai oleh militer Ukraina, serta hilangnya peralatan yang dipasok NATO, termasuk tank berat.

Unit lapis baja Ukraina telah berjuang untuk melewati ladang ranjau Rusia yang padat dan gagal menembus posisi yang dibentengi.

The New York Times mengutip pejabat AS dan Inggris ikut kebingungan.

Para pejabat yang tidak disebutkan namanya pada hari Selasa yang mengatakan ada kesalahan pada para perencana di Kiev.

Menurut mereka, kesalahan Kiev adalah dengan menyebarkan unit penyerang mereka di garis depan yang panjang daripada berfokus pada serangan terkonsentrasi di satu area.

Baca juga: Lagi, Dalam Hitungan Jam Rusia Hancurkan Kapal Sea Force Ukraina Buatan AS di Laut Hitam

Tujuan utama serangan balasan Kiev adalah mencapai Laut Azov, memotong Krimea dari daratan Rusia. Namun, Ukraina saat ini memiliki lebih banyak pasukan di front timur yang menghadap Artyomovsk (Bakhmut) daripada di selatan yang “jauh lebih signifikan secara strategis”, menurut Times.

“Para perencana Amerika telah menyarankan Ukraina untuk berkonsentrasi pada garis depan menuju Melitopol dan menerobos ladang ranjau Rusia dan pertahanan lainnya, bahkan jika Ukraina kehilangan lebih banyak tentara dan peralatan dalam prosesnya,” klaim surat kabar tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas