Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dampak Kematian Prigozhin: Rusia Diambang Perang Saudara, Putin Dianggap Kian Tak Jelas

Jika ancaman ini terbukti, dan lazimnya Wagner menepati janjinya, maka tentara resmi Rusia diprediksi akan menyambutnya dengan kekuatan militer.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dampak Kematian Prigozhin: Rusia Diambang Perang Saudara, Putin Dianggap Kian Tak Jelas
VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP
Orang-orang menggantung potret Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, saat mereka memberikan penghormatan kepada mereka di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada 24 Agustus 2023. 

Misteri Kematian Prigozhin: Rusia Diambang Perang Saudara, Putin Dianggap Kian Tak Menentu 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat yang membawa pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin jatuh di barat laut Moskow pada Kamis (24/8/2023), tepat dua bulan setelah ia dan tentara bayarannya melancarkan kudeta yang gagal terhadap kepemimpinan militer Rusia.

Berikut apa yang diketahui media tentang kecelakaan tersebut, reaksi dari para pemimpin dunia, dan analisis mengenai dampaknya bagi Rusia:

Baca juga: Prigozhin Tewas, Pasukan Wagner Bersumpah Balas Dendam ke Vladimir Putin: Mau Serbu Kremlin

Apa yang diketahui tentang kecelakaan itu?

Sebuah jet pribadi Embraer Legacy 600 jatuh di dekat desa Kuzhenkino di wilayah Tver Rusia, timur laut Moskow, pada pukul 18.20. waktu setempat pada hari Rabu.

Pesawat itu melakukan perjalanan dari ibu kota Rusia ke St. Petersburg.

Pesawat tersebut dikaitkan dengan kepemilikan oleh Yevgeny Prigozhin dan diberi sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2019.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat terjun bebas, berputar ke tanah dengan asap tipis tampak di bagian ekor.

Berita Rekomendasi

Setelah menghantam tanah terlebih dahulu, badan pesawat terbakar dan mulai mengepulkan asap hitam ke udara.

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan 10 orang di dalamnya tewas.

Badan Penerbangan Federal Rusia menerbitkan manifesto 7 penumpang dan 3 awak.

Bersamaan dengan Priogzhin, manifes tersebut mengatakan bahwa komandan militer tertingginya Dmitry Utkin dan tokoh senior Wagner lainnya juga ikut serta.

“Tidak ada indikasi ada yang salah dengan pesawat ini,” sebelum penurunan (ketinggian) secara drastis di akhir penerbangan," kata Ian Petchenik dari Flightradar24.

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa kenaikan ketinggian yang tidak menentu bisa jadi terjadi karena kru “bergulat” dengan masalah apa pun yang mereka hadapi di udara.

Apa yang tidak diketahui tentang kecelakaan itu?

Pihak berwenang Rusia belum secara resmi mengomentari kemungkinan penyebab kecelakaan itu.

Pada pukul 14:30 waktu Moskow pada Kamis – lebih dari 18 jam setelah kecelakaan itu – baik Kremlin maupun Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar secara terbuka mengenai insiden tersebut.

Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus dugaan tindak pidana atas pelanggaran peraturan keselamatan lalu lintas dan sedang menyelidiki kecelakaan tersebut.

Seorang perwakilan mengatakan kepada situs berita bisnis RBC bahwa mereka tidak mengenyampingkan kemungkinan penyebab apa pun, mulai dari kesalahan pilot atau kerusakan teknis hingga “pengaruh eksternal.”

Penyelidik terus mencari kotak hitam jet tersebut pada hari Kamis.

"Cuaca buruk semalam telah menunda pekerjaan tim forensik di lokasi," lapor stasiun radio penyiaran Rusia, Rossiya-24.

Belum ada korban yang teridentifikasi secara resmi.

Menurut jurnalis Rusia di tempat kejadian, mayat yang ditemukan dari lokasi kecelakaan dibawa ke kamar mayat di kota Tver pada Kamis pagi.

"Luka para korban dilaporkan terlalu parah untuk memungkinkan identifikasi visual," lapor outlet berita Fontanka dari lokasi kecelakaan.

Channel Baza di Telegram, yang konon terkait dengan penegak hukum Rusia, menyebut kalau bahan biologis yang dikumpulkan di TKP tersebut telah dikirim ke Moskow untuk analisis forensik.

Apa yang menyebabkan kecelakaan itu?

Nasib Yevgeny Prigozhin telah menjadi bahan perdebatan sengit setelah ia memimpin pemberontakan pada 23-24 Juni untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.

Putin mengatakan para pelaku kudeta “pasti akan dihukum,” namun Prigozhin tampaknya masih bebas melakukan perjalanan keliling Rusia.

Meski begitu, ada kesepakatan dengan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko agar pasukan Wagner pindah ke Belarus setelah pemberontakan tersebut.

Spekulasi langsung di media sosial Rusia dan di antara tokoh-tokoh yang dekat dengan kelompok Wagner berpusat pada dua kemungkinan penyebab kecelakaan itu: alat peledak di pesawat, atau penembakan yang disengaja oleh rudal anti-pesawat.

Sebagian besar penjelasan berasumsi bahwa Prigozhin sengaja menjadi sasaran setelah upayanya yang gagal untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia dalam pemberontakannya pada bulan Juni.

Asumsi lain, kecil kemungkinan kecelakaan tersebut merupakan sebuah kecelakaan.

Associated Press mengatakan analisis frame-by-frame terhadap dua video online yang menunjukkan jatuhnya jet tersebut tampak “konsisten dugaan adanya semacam ledakan di tengah penerbangan.”

Financial Times mengutip seorang pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa mereka telah diberitahu oleh pihak yang tidak dikenal bahwa pesawat tersebut “telah dijatuhkan oleh sistem rudal anti-pesawat Rusia.”

Mereka tidak dapat memastikan apakah Prigozhin ada di pesawat tersebut.

Berbagai saluran Telegram Rusia melaporkan pada hari Kamis bahwa penyelidik sedang mencari kemungkinan adanya alat peledak di dalam pesawat.

Saluran Telegram 112, yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, melaporkan bahwa penyelidik berupaya mewawancarai semua orang yang memiliki akses ke hanggar tempat pesawat disimpan sebelum penerbangan.

"Jet tersebut telah diperbaiki selama 10 hari sebelum penerbangan Rabu," tulis media Rusia melaporkan.
 

Bagaimana reaksi para pemimpin dunia?

Tokoh-tokoh Barat secara cepat menyatakan bahwa Kremlin, dan Putin secara pribadi, terlibat dalam insiden tersebut.

Presiden AS Joe Biden, yang ikut berkomentar mengenai insiden tersebut, mengatakan kepada wartawan:

“Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi saya tidak terkejut. … Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin, namun saya tidak cukup tahu untuk menjawabnya.”

Seorang juru bicara pemerintah Prancis mengatakan dia secara umum setuju dengan penilaian Biden, dan mengatakan ada “keraguan yang masuk akal” mengenai penyebab kecelakaan itu.

Presiden Ukraina Volodymry Zelenskiy mengatakan Ukraina tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.

“Semua orang memahami siapa saja yang terlibat,” katanya kepada wartawan di Kyiv.

Pada pukul 14:30. Waktu Moskow pada hari Kamis, Kremlin belum mengomentari insiden tersebut.

Beberapa menit setelah media Rusia pertama kali melaporkan kecelakaan itu pada Rabu malam, Presiden Vladimir Putin memberikan pidato di sebuah acara memperingati 80 tahun kemenangan Soviet dalam Pertempuran Kursk selama Perang Dunia II.

Analisis Para Analis Independen

Beberapa analis independen juga menuding Kremlin.

“Apa pun penyebab kecelakaan pesawat, semua orang akan melihat ini sebagai tindakan pembalasan dan pembalasan dendam,” kata Tatiana Stanovaya, pendiri kelompok analisis R.Politik.

Dia mengatakan Kremlin tidak akan terlalu khawatir untuk tidak mengacuhkan narasi yang menilai mereka sebagai pihak di balik kematian Prigozhin tersebut.

“Dari sudut pandang Putin, serta banyak pejabat keamanan dan militer, kematian Prigozhin harus menjadi pelajaran bagi calon penerusnya,” tulisnya di Twitter.

Mark Galeotti, peneliti senior di Royal United Services Institute, mengatakan “pembunuhan” tersebut menandai kegencaran upaya Putin melawan para sosok yang dianggap sebagai pengkhianat.

Namun, kegencaran itu dinilai justru tidak banyak membantu membuat presiden tersebut tampak lebih kuat.

“Putin – yang setidaknya harus menyetujui keputusan apa pun untuk membunuh Prigozhin – telah memasuki era pembunuhan yang baru dan bahkan lebih terang-terangan,” tulisnya di The Spectator.

“Para elite Rusia cenderung melihat hal ini bukan sebagai bukti bahwa Putin kuat, namun bahwa ia semakin tidak menentu.”

Pihak lain meragukan apakah hal ini akan memberikan dampak buruk yang serius terhadap Kremlin.

“Putin telah dicurigai membunuh orang sejak tahun 2000,” kata Kirill Shamiev, ilmuwan politik dan peneliti tamu di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa.

“Setelah penangkapan [taipan yang diasingkan Mikhail] Khordokovksy, pembunuhan [mantan perwira FSB Alexander] Litvinenko, penggunaan Novichok untuk melawan [agen ganda] Sergei Skripal – hanya orang bodoh yang akan berpikir bahwa mereka aman,” katanya kepada The Moscow Times.

Analisisnya menambahkan bahwa jatuhnya jet pribadi itu akan membuat moral elite Rusia semakin terpuruk.

“Mereka tidak punya tempat tujuan. Mereka sangat takut akan nyawanya sendiri, keluarganya, nasibnya, dan sebagainya,” katanya.

Stanovaya mengatakan dia tidak memperkirakan akan ada konsekuensi politik yang signifikan di Rusia.

“Kematian Prigozhin merupakan ancaman langsung bagi semua orang yang tetap bersamanya sampai akhir atau secara terbuka mendukungnya. Hal ini lebih cenderung mengintimidasi daripada menginspirasi protes. Jadi, tidak ada reaksi khusus yang diharapkan. Akan ada kemarahan, tapi tidak ada konsekuensi politik yang serius.”

Pasukan Wagner Mau Balas Dendam, Skenario Perang Saudara di Rusia

Masa depan kelompok Wagner sendiri masih belum pasti.

Pejuang Wagner dikenal karena kesetiaan mereka yang kuat kepada Yezgeni Prigozhin – cukup kuat sehingga ratusan orang bersiap untuk bergerak ke Moskow dalam upaya untuk menggulingkan kepemimpinan pertahanan Rusia.

Namun peran mereka dalam perang di Ukraina telah berkurang sejak mereka merebut kota Bakhmut di Ukraina timur, dan peran mereka dalam pasukan militer Rusia sudah ditinjau setelah pemberontakan bulan Juni.

“Dalam jangka panjang, pembunuhan yang terlihat kemungkinan akan membuat moral para anggota Wagner yang tersisa menjadi lebih buruk dan kemungkinan besar akan berarti bahwa organisasi tentara bayaran tidak memiliki masa depan di luar komando langsung Kementerian Pertahanan Rusia,” kata Vladislav Davidzon, seorang rekan non-residen di Pusat Eurasia Dewan Atlantik.

Laporan terbaru, pasukan Wagner juga menuding Kremlin dan Vladimir Putin adalah dalang di balik jatuhnya pesawat yang menewaskan Prigozhin.

Pasukan Wagner masih menunggu konfirmasi pasti kematian Prigozhin, di mana jika itu bisa dipastikan maka mereka bersumpah untuk membalas dendam.

Hal ini akan membimbing Rusia pada skenario perang saudara.

Pasukan Wagner dilaporkan sudah punya S.O.P bila para pemimpin mereka, termasuk Prigozhin, tewas.

Satu di antara SOP yang bakal dilakukan adalah membalas 'dengan mobilisasi penuh' terhadap siapapun yang dianggap dalang kematian Prigozhin.

Pasukan Wagner bahkan akan melakukan 'March of Justice' Jilid II seperti yang mereka lalukan Juni silam, mengusasi Kremlin dan Moskow.

Baca juga: Prigozhin Tewas, Pasukan Wagner Bersumpah Balas Dendam ke Vladimir Putin: Mau Serbu Kremlin

"Jika informasi tentang kematian Prigozhin terkonfirmasi, kami akan menyelenggarakan 'Pawai Keadilan' kedua di Moskow! Sebaiknya dia masih hidup, ini demi kepentingan Anda sendiri...."

"Saat ini ada banyak pembicaraan tentang apa yang akan dilakukan Grup Wagner. Kami dapat memberi tahu Anda satu hal, kami sedang memulai, bersiaplah untuk kami," ujar seorang pria yang diyakini sebagai anggota Wagner memperingatkan.

Jika ancaman ini terbukti, dan lazimnya Wagner menepati janjinya, maka tentara resmi Rusia diprediksi akan menyambutnya dengan kekuatan militer.

Bentrok antar-kekuatan militer Rusia ini, jika skenario ini terjadi, akan menjadi pukulan telak tersendiri bagi Rusia yang tengah melawan Ukraina.

(oln/AP/TMT/NW/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas