Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Macron Minta Zelensky Realistis Tanggapi Isu Teritorial, Putin Terima NATO tapi Sindir AS Keluar 

Pada Senin (6/1/2025), para pemimpin berbagai negara angkat suara terhadap situasi konflik antara Rusia dan Ukraina, Macron sindir Zelensky

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Macron Minta Zelensky Realistis Tanggapi Isu Teritorial, Putin Terima NATO tapi Sindir AS Keluar 
Tangkap layar X Macron
Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Paris pada hari Sabtu (7/12/2024). Trump mengadakan pertemuan yang diatur secara tergesa-gesa pada hari Sabtu dengan Zelensky dan Emmanuel Macron dari Prancis saat berada di kota itu untuk pembukaan kembali Katedral Notre Dame. 

TRIBUNNEWS.COM - Update konflik antara Rusia dan Ukraina masih menjadi perbincangan hangat dunia internasional hingga kini.

Pada Senin (6/1/2025), para pemimpin berbagai negara angkat suara terhadap situasi yang tak kunjung padam ini.

Positifnya, pembicaraan mereka menuju ke arah perdamaian yang mencoba diusung untuk Rusia dan Ukraina.

Tanggapan pertama datang dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang meyakini Ukraina harus melakukan "diskusi realistis" mengenai masalah teritorial, dikutip dari pravda.

Macron mendesak warga Ukraina untuk "melakukan diskusi realistis mengenai isu teritorial" karena "hanya mereka yang dapat melakukannya" guna menemukan solusi bagi konflik yang disebabkan oleh invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

"Amerika Serikat harus membantu kita mengubah sifat situasi dan meyakinkan Rusia untuk datang ke meja perundingan," sedangkan Eropa diharapkan untuk "membangun jaminan keamanan" sehubungan dengan Ukraina, "yang akan menjadi tanggung jawab pertama mereka".

Macron juga memperingatkan bahwa "tidak akan ada solusi yang cepat dan mudah di Ukraina", merujuk pada janji Donald Trump sebelumnya untuk menghentikan perang dalam 24 jam.

Berita Rekomendasi

"Presiden Amerika yang baru tahu sendiri bahwa Amerika Serikat tidak akan menang jika Ukraina kalah," kata Macron, seraya menambahkan bahwa penyerahan Ukraina akan berdampak buruk bagi Eropa dan Amerika.

Presiden Prancis lebih lanjut menyatakan bahwa “kepercayaan” terhadap Barat akan “terkikis” jika negara-negara tersebut mencapai “kompromi” karena “kelelahan perang”.

Zelensky Paksa Putin

Kolase pemimpin Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Kolase pemimpin Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Kolase tribunnews)

Sementara diberitakan euromaidenpress, selama wawancara untuk Lex Fridman, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekankan bahwa pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya akan mungkin dilakukan setelah mendapatkan jaminan keamanan yang kuat melalui diskusi dengan Presiden terpilih AS Donald Trump.

Baca juga: Rusia Akhirnya Caplok Kota Kurakhovo, Kini Pusat Logistik Pokrovsk Nyaris Takluk

Tanpa jaminan seperti itu, Putin hanya akan meneruskan ultimatumnya yang biasa, alih-alih negosiasi sesungguhnya .

"Saya kira pada tanggal 25 Januari atau hari lainnya, kami akan duduk bersama Trump terlebih dahulu. Kami akan berdiskusi dengannya tentang bagaimana kami dapat menghentikan perang dan Putin," kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan podcaster Amerika Lex Friedman.

Ia menekankan bahwa dialog selanjutnya dengan pejabat Rusia akan bergantung pada perolehan jaminan keamanan yang kuat dari pihak Amerika.

Pemimpin Ukraina menekankan bahwa keterlibatan Eropa akan sangat penting dalam proses ini, seraya mencatat bahwa “Eropa akan mengawasi kami dan Trump. ”

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas