Korea Utara Kembali Gagal Luncurkan Satelit Pengintai Militer Kedua
Akhir Mei lalu, Korea Utara telah meluncurkan satelit pengintai militer pertamanya namun gagal dan roket peluncur jatuh ke laut.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara dikabarkan kembali gagal meluncurkan satelit pengintai militer untuk kali kedua.
Menurut laporan dari kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA, peluncuran satelit pengintai militer Malligyong-1 telah dilakukan pada Kamis (24/8/2023), tetapi peluncuran tersebut gagal “karena kesalahan dalam sistem peledakan darurat selama penerbangan tahap ketiga.”.
“Penyebab kecelakaan tersebut bukanlah masalah besar dalam aspek keandalan mesin dan sistem cascade,” lapor KCNA.
Akhir Mei lalu, Korea Utara telah meluncurkan satelit pengintai militer pertamanya namun gagal dan roket peluncur yang membawa satelit tersebut jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas.
Dalam pengakuannya saat itu, Korea Utara mengatakan roket peluncur tersebut telah kehilangan daya dorong dan mengalami masalah pada mesin.
Pejabat tinggi Korea Utara menyebut kegagalan peluncuran tersebut sebagai kelemahan “paling serius” dalam upaya negara itu untuk memajukan program senjatanya
Amerika Serikat (AS) mengecam keras peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengatakan hal tersebut meningkatkan ketegangan serta mengancam stabilitas regional.
Baca juga: Korut akan Uji Coba Peluncuran Rudal 24 Agustus, Penjaga Pantai Jepang Keluarkan Peringatan Navigasi
“Pemerintahan Biden sedang menilai situasi dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan AS dan sekutunya Korea Selatan dan Jepang,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.
Meskipun menemui kegagalan, Korea Utara kembali bertekad meluncurkan satelit pengintai militer ketiga pada Oktober mendatang.