Militer Ukraina Tembaki Tentaranya Sendiri, Pasukan Dilanda Disersi Massal?
Para prajurit yang ditembak itu karena berusaha melakukan desersi dari posisi mereka di dekat Kherson, Ukraina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Militer Ukraina Tembaki Tentaranya Sendiri, Pasukan Dilanda Disersi Massal?
TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina dari brigade pertahanan teritorial ke-123 dilaporkan menembak 23 prajurit mereka sendiri.
Para prajurit yang ditembak itu, klaim laporan Sputnik mengutip sumber keamanan Rusia, karena berusaha melakukan desersi dari posisi mereka di dekat Kherson, Ukraina.
“Informasi diperoleh dari sumber di angkatan bersenjata Ukraina tentang eksekusi 23 prajurit brigade ke-123 pertahanan teritorial angkatan bersenjata Ukraina pada 11 Agustus di Kherson karena mereka memutuskan untuk disersi dan meninggalkan posisi mereka,” kata sumber tersebut mengutip sumber angkatan bersenjata Ukraina dilansir Sputnik.
Baca juga: Sehari Pasca-Kematian Prigozhin, Putin Tanda Tangani Dekrit yang Paksa Tentara Bayaran Bersumpah
Laporan dari sumber yang dikutip Sputnik tersebut juga menambahkan, komando militer Ukraina menambahkan tentara yang dieksekusi itu ke dalam daftar orang hilang untuk menutupi insiden tersebut.
Klaim tersebut juga menambahkan kalau pasukan keamanan Rusia berhasil mengetahui nama 10 pejuang yang tewas.
"Temuan ini muncul tak lama setelah muncul laporan bahwa seorang pemimpin pasukan Ukraina telah menembak mati salah satu anggota militernya setelah mereka panik saat bertemu dengan pasukan Rusia," tulis laporan Sputnik.
Sebuah sumber mengatakan, diklaim Sputnik pada saat itu bahwa kejadian itu terekam dalam ponsel yang ditemukan pada orang tersebut.
Desersi Massal Di Tengah Rendahnya Semangat
Sputnik, media pro-Rusia, juga menyebut banyak tentara Ukraina di Wilayah Zaporozhye kena mental.
Mereka diklaim dilanda rendahnya semangat di tengah banyaknya korban jiwa yang jatuh baru-baru ini.
Laporan Sputnik, menurut ujaran Yevgeny Balitsky, penjabat gubernur wilayah Zaporozhye, sekitar 500 tentara Ukraina melarikan diri dari serangan di front Zaporozhye pada pertengahan Agustus.
“Saya baru saja menerima informasi bahwa dua dari tiga batalyon mobil udara Angkatan Bersenjata Ukraina menolak untuk berpartisipasi dalam operasi ofensif ke arah posisi kami karena rendahnya moral dan psikologis mereka,” tulis Balitsky di saluran Telegram-nya.
Sebelumnya pada bulan Agustus, tentara Ukraina menyeberangi Sungai Dnepr dengan perahu untuk membelot ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Salah satu pembelot dari tentara Kiev mengatakan kepada Sputnik bahwa bersama dengan dua rekan pasukannya, mereka memilih untuk menyerah setelah tiga hari di garis depan karena kelalaian komandan mereka.
Faktor lain adalah kurangnya pelatihan tempur dan kelaparan yang mendera prajurit Ukraina.
(oln/Sputnik/*)