Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah India Ancam Serang China Gegara Caplok Wilayah Sengketa, Asia Tenggara Tegang

Pemerintah Beijing menilai kedua koridor strategis itu secara geografis masuk kedalam kawasan Tibet Selatan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pemerintah India Ancam Serang China Gegara Caplok Wilayah Sengketa, Asia Tenggara Tegang
Istimewa
Ilustrasi. Pemerintah India tengah bersiap untuk melancarkan "surgical strike atau serangan bedah ke wilayah China, usai negeri tirai bambu itu mencaplok dua wilayah perbatasan Arunachal Pradesh dan dataran tinggi Aksai Chin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah India tengah bersiap untuk melancarkan "surgical strike atau serangan bedah ke wilayah China, usai negeri tirai bambu itu mencaplok dua wilayah perbatasan Arunachal Pradesh dan dataran tinggi Aksai Chin.

Ketenangan ini bermula tepat setelah Kementerian Sumber Daya Alam China memasukan dua wilayah India yakni Arunachal Pradesh serta Aksai Chin kedalam wilayah baru China. Pemerintah Beijing menilai kedua koridor strategis itu secara geografis masuk kedalam kawasan Tibet Selatan, oleh karena Arunachal Pradesh dan Aksai Chin resmi menjadi bagian dari wilayah Republik China.




Tak tanggung – tanggung China bahkan turut mengganti nama di 11 tempat di negara bagian tersebut menjadi "ZhangNan" atau Tibet selatan dalam bahasa mandarin.

Baca juga: Empat Tewas dan 48 Orang Hilang Imbas Hujan Badai di Sichuan China

"Berdasarkan letak geografis Arunachal Pradesh dan Aksai Chin masuk dalam peta baru China yang disusun berdasarkan metode penggambaran batas negara Tiongkok dan berbagai negara di dunia," demikian menurut kantor berita lokal China.

Menanggapi peta baru China, Kementerian Luar Negeri India langsung mengajukan protes keras. Ia menganggap peta baru China absurd dan tidak berdasar.

Protes ini terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berbicara di sela-sela konferensi aliansi negara berkembang BRICS di Afrika Selatan.

BERITA TERKAIT

"Kami pada hari ini telah mengajukan protes keras melalui saluran diplomatik dengan pihak China tentang apa yang disebut 'peta standar' China tahun 2023, yang mengklaim wilayah India," tegas Bagchi, dikutip dari Newsweek, Rabu (30/8/2023) .

Sebagai informasi, konflik sengketa wilayah seperti ini bukan kali pertama yang dialami India dan China, pada tahun 2020 lalu kedua negara ini sempat terlibat pertempuran jarak dekat di Lembah Galwan di Ladakh, sebuah area dekat dataran tinggi Tibet yang dikuasai Tiongkok.

Perang bermula usai China dan India saling mengklaim wilayah di sepanjang perbatasan sepanjang 3.500 km , yang disebut Garis Kontrol Aktual.

India mengatakan tentaranya mencegah tentara China memasuki wilayah India, sementara China mengatakan pasukan India secara ilegal melintasi perbatasan untuk menghentikan patroli rutin tentaranya.

Akibat insiden tersebut 20 tentara India dinyatakan tewas sementara empat tentara China meninggal dunia. Sejak saat itu hubungan China dan India kian memanas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas