TRIBUNNEWS.COM - Festival Burning Man di Black Rock City (BRC), sebuah kawasan perkemahan di sebelah utara Reno, Nevada, Amerika Serikat (AS) berubah menjadi bencana.

Curah hujan tinggi membuat ribuan orang terjebak, karena lokasi acara berubah menjadi lumpur.

Dikutip dari New York Times, akibatnya lebih dari 73.000 pengunjung Festival Burning Man terdampar di Black Rock.

Kendaraan tidak bisa lewat dan para peserta diminta untuk tetap berada di tempat perkemahan.

Biasanya, wilayah yang dijadikan lokasi festival kering, tapi kali ini menjadi berlumpur akibat banjir.

Setelah terdampar berhari-hari dan lokasi Festival Burning Man cukup kering, orang-orang pun mulai meninggalkan Black Rock City.

Penyelenggara acara mulai membuka lalu lintas keluar di jalan utama sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada Senin (4/9/2023) kemarin, dikutip dari CBS.

Baca juga: Festival Burning Man Berujung Bencana karena Banjir, Ribuan Orang Terjebak, Ada Laporan Kematian

Di saat yang sama, panitia juga meminta pengunjung untuk tidak terburu-buru memadati jalur agar tidak membuat lalu lintas macet.

“Operasi Exodus telah resmi dimulai di Black Rock City. Larangan mengemudi telah dicabut. Pelan-pelan saja dan perhatikan mereka yang mengatur lalu lintas,” kata pernyataan Burning Man Project.

Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan RV, pekemah, dan kendaraan lain mulai menunggu lama untuk keluar dari lokasi festival, lapor Fox Weather.

Sementara Al Jazeera melaporkan, sekitar 30.000 orang masih berada di lokasi tersebut pada Senin (4/9/2023).

Bertahan di Lokasi dan Menghemat Makanan

Selama terjebak di banjir lumpur, pengunjung diimbau untuk menghemat makanan dan air, dan sebagian besar tetap bertahan di lokasi kejadian.

Baca juga: Dunia Hari Ini: Festival Burning Man Berubah Jadi Bencana Banjir Lumpur

“Kami sedikit kotor dan berlumpur, tapi semangat kami tinggi. Pestanya masih berlangsung,” kata Scott London, seorang fotografer California Selatan.