14 Orang Tewas Akibat Hujan Badai di Yunani, Turki, dan Bulgaria
Jumlah korban tewas akibat hujan badai dahsyat yang melanda sebagian Yunani, Turki, dan Bulgaria meningkat menjadi 14 orang pada Rabu (6/9/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat hujan badai dahsyat yang melanda sebagian Yunani, Turki, dan Bulgaria meningkat menjadi 14 orang pada Rabu (6/9/2023), setelah tim penyelamat di tiga negara yang bertetangga melaporkan menemukan tujuh jenazah lagi.
Badai tersebut diberi nama Daniel oleh ahli meteorologi Yunani, dikutip dari Al Jazeera.
Badai Daniel telah menerjang wilayah tersebut sejak Senin (4/9/2023) dan berdampak pada wilayah Magnesia di Yunani tengah dan ibu kotanya, Volos, 300 km dari utara Athena.
Hujan deras terjadi setelah berminggu-minggu kebakaran hutan yang menghancurkan di Yunani.
“Ini adalah fenomena ekstrem,” kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Sebelumnya, kebakaran besar yang terjadi selama dua minggu terakhir menghancurkan sebagian besar taman nasional Dadia di wilayah utara Evros.
Baca juga: Badai Tropis Hilary Hantam California dan Meksiko, Sejumlah Wilayah Alami Banjir Bandang
1. Banjir di Istanbul, Turki
Seorang warga negara Guinea berusia 32 tahun tercatat sebagai satu di antara korban tewas dalam banjir yang melanda Istanbul, Turki.
Warga negara asing itu dilaporkan terjebak di dalam apartemen bahwa tanah yang ia tinggali di distrik Kucukcekmece, lapor stasiun televisi Turki, HaberTurk TV.
Korban lainnya adalah seorang wanita berusia 57 tahun yang meninggal setelah tersapu banjir di lingkungan lain, kantor berita swasta DHA melaporkan.
Banjir bandang di lokasi perkemahan di barat laut Turki dekat perbatasan dengan Bulgaria dilaporkan menewaskan sedikitnya lima orang.
Tiga orang di antaranya ditemukan tewas pada hari Rabu (6/9/2023).
Tim penyelamat masih mencari satu orang yang dilaporkan hilang di lokasi perkemahan.
Dua orang lainnya tewas di Istanbul, kota terbesar di Turki.
Baca juga: Empat Tewas dan 48 Orang Hilang Imbas Hujan Badai di Sichuan China
Banjir juga melanda area parkir kontainer dan truk di pinggiran kota.
Banyak orang berusaha menjangkau lokasi aman dengan naik ke atap sebuah restoran, kata laporan media Turki yang dikutip Al Jazeera.
Banjir yang melanda Istanbul berdampak pada lebih dari 1.750 rumah dan tempat usaha di kota tersebut, menurut Kantor Gubernur Istanbul.
2. Banjir di Yunani
Di Yunani, rekor curah hujan menyebabkan setidaknya tiga kematian di dekat pusat Kota Volos dan di Karditsa, lebih jauh ke barat, menurut dinas pemadam kebakaran.
Tiga orang dilaporkan hilang.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 3 Desa di OKU Selatan Sumsel: Rumah dan Jembatan Hanyut, Satu Orang Tewas
Pihak berwenang menutup lalu lintas di Volos, wilayah pegunungan Pilion di dekatnya dan pulau resor Skiathos.
Sementara badai diperkirakan akan terus berlanjut hingga setidaknya Kamis (7/9/2023) sore.
"Seorang wanita berusia 87 tahun yang hilang sejak Selasa (5/9/2023) ditemukan tewas pada Rabu (6/9/2023) di Desa Paltsi di Magnesia," kata juru bicara pemadam kebakaran Yannis Artopios kepada penyiar publik Ert.
Juga di hari Selasa (5/9/2023), seorang pria berusia 51 tahun ditemukan tewas di dekat Volos setelah tersapu arus deras.
Listrik di Volos telah padam sejak Selasa pagi, dan bangunan serta jalan di desa-desa terdekat rusak parah akibat tanah longsor dan banjir, menurut kantor berita Agence France-Presse.
3. Banjir di Bulgaria
Di Bulgaria, badai menyebabkan banjir di pesisir selatan Laut Hitam negara itu.
Akibat bencana ini, pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat.
Baca juga: Hujan Badai Landa Mekkah, Tenda Beterbangan hingga Tiang Listrik Roboh
Video menunjukkan mobil-mobil tersapu ke laut di kota resor selatan Tsarevo.
Sebagian besar sungai di wilayah tersebut meluap dan beberapa jembatan hancur dan memicu masalah lalu lintas yang serius.
Menteri Pariwisata Zaritsa Dinkova mengatakan sekitar 4.000 orang terkena dampak bencana di sepanjang bagian selatan pantai Laut Hitam Bulgaria.
“Ada masalah dalam transportasi wisatawan karena berbahaya jika naik bus di jalan yang terkena dampak banjir,” tambahnya.
Banjir, yang jarang terjadi di pesisir Laut Hitam, kini semakin sering terjadi di Bulgaria akibat dampak perubahan iklim dan buruknya pemeliharaan infrastruktur.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.