Kim Jong Un Resmikan Kapal Selam Nuklir, Senjata Baru Milik Korea Utara
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah meresmikan kapal selam baru milik Korea Utara. Kapal tersebut diklaim dapat membawa senjata nuklir.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah meresmikan kapal selam baru milik Korea Utara.
Dilansir BBC, kapal selam tersebut diklaim dapat membawa senjata nuklir.
Kapal selam yang dilengkapi nuklir telah lama masuk dalam daftar senjata yang ingin dibuat oleh Korea Utara yang kini telah terwujud.
Kim telah berupaya mengembangkan kapal selam ini selama bertahun-tahun, dan kapal ini dipandang sebagai bagian penting dari program senjata nuklirnya.
Baca juga: AS: Korea Utara Akan Tanggung Konsekuensi, Jika Memasok Senjata ke Rusia
Pria berusia 39 tahun itu telah berupaya mengembangkan kapal selam ini selama bertahun-tahun, dan kapal ini dipandang sebagai bagian penting dari program senjata nuklirnya.
Kapal selam sulit ditemukan di bawah air, yang berarti kapal selam dapat memungkinkan Pyongyang untuk menyerang musuh-musuhnya dari laut, setelah senjata daratnya dihancurkan dalam sebuah serangan.
Dalam foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah, Kim Jong Un berdiri di galangan kapal.
Ia dikelilingi oleh perwira angkatan laut dan dibayangi oleh kapal selam hitam raksasa, yang menurut laporan tersebut mampu meluncurkan senjata nuklir.
Namun masih belum diketahui apakah kapal selam ini akan segera beroperasi.
Sebab Korea Utara belum menunjukkan keberhasilannya dalam menembakkan rudal berkemampuan nuklir.
"Mencapai perkembangan pesat kekuatan angkatan laut kita... adalah prioritas yang tidak dapat ditunda mengingat... tindakan agresif dan tindakan militer musuh baru-baru ini," kata Kim dalam pidatonya dilansir Sky News.
Kapal selam baru ini diberi nama Hero Kim Kun Ok untuk menghormati tokoh bersejarah Korea Utara.
Para analis pertama kali melihat tanda-tanda bahwa kapal selam tersebut dibangun sejak tahun 2016 silam.
Sementara itu, dua bulan lalu, Amerika Serikat (AS) mendaratkan kapal selam rudal berkemampuan nuklir di perairan Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak tahun 1980-an.
Korea Utara telah melakukan uji coba sejumlah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, serta rudal jelajah yang dapat ditembakkan dari kapal selam.
Namun, dilansir Sky News, dibutuhkan banyak waktu dan sumber daya bagi Korea Utara untuk membangun armada yang dapat melakukan perjalanan dengan tenang di lautan dan dapat melakukan serangan dengan andal.
Laporan baru-baru ini menyebutkan bahwa Kim sedang bersiap mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Vladimir Putin.
Korea Utara pada akhirnya bisa menyediakan peluru artileri dan amunisi sebagai imbalan atas bantuan ekonomi dan teknologi senjata canggih.
Korea Selatan mengecam peluncuran tersebut, dan para pejabat menuduh Kim telah menyakiti kehidupan dan hak asasi warga negaranya.
(Tribunnews.com/Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.