Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Holocaust Bukan soal Agama, Presiden Palestina Dikecam Israel

Presiden Palestina menyebut Holocaust bkan soal agama. Ia dikecam oleh Israel dan sejumlah negara. Kantor Mahmoud Abbas kemudian meminta maaf.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Sebut Holocaust Bukan soal Agama, Presiden Palestina Dikecam Israel
Adem ALTAN / AFP
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengadakan konferensi pers bersama dengan presiden Turki setelah pertemuan mereka di Kompleks Kepresidenan di Ankara pada 25 Juli 2023. -- Mahmoud Abbas mendapat kecaman dari Israel dan sejumlah negara karena mengatakan Holocaust bukan soal agama kaum Yahudi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, dituduh antisemitisme setelah dia mengklaim orang Yahudi tidak dianiaya karena agama mereka selama Holocaust.

Mahmoud Abbas menyampaikan komentar itu dalam pidatonya yang disampaikan bulan lalu.

Namun, komentar itu mulai menuai kritik luas pada Rabu (6/9/2023) setelah rekaman pidato itu diterjemahkan dan dibagikan secara online oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) yang berbasis di Washington.

Pada pidatonya di depan anggota senior partai Fatah di Ramallah, Mahmoud Abbas menyatakan, "Tidak benar bahwa (Adolf) Hitler membunuh orang-orang Yahudi karena mereka adalah orang Yahudi."

"Jerman memerangi (Yahudi) karena peran sosial mereka, dan bukan agama mereka. Karena riba dan uang," lanjutnya, dikutip dari DW.

Sekitar 6 juta orang Yahudi dibunuh secara sistematis selama Holocaust.

Baca juga: 2 Warga Palestina Tewas setelah Pasukan Israel Serbu Kamp Pengungsi di Tepi Barat

Pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler menganggap orang Yahudi sebagai ras inferior.

Berita Rekomendasi

Dia dengan kejam mempromosikan antisemitisme ketika Third Reich pada masa kepemimpinan Nazi melakukan genosida terhadap orang-orang Yahudi di Eropa.

Kecaman Global

Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, pada 15 Januari 2023.
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, pada 15 Januari 2023. (MENAHEM KAHANA / POOL / AFP)

Baca juga: Melalui Program Golden Aid, GFI Bantu Masalah Kesehatan Warga di Gaza Palestina

Kementerian Luar Negeri Israel membagikan rekaman pidato tersebut di media sosial pada Rabu (6/9/2023), menuduh Mahmoud Abbas melakukan "penyangkalan Holocaust."

Sementara itu, juru bicara Uni Eropa mengatakan pidato pemimpin Palestina itu mengandung pernyataan yang salah dan sangat menyesatkan tentang Yahudi dan antisemitisme.

Menurutnya, itu adalah penghinaan terhadap jutaan korban Holocaust dan keluarga mereka.

"Distorsi sejarah seperti itu bersifat menghasut, sangat menyinggung dan meremehkan Holocaust dan dengan demikian memicu antisemitisme," tambah juru bicara UE.

Jerman juga mengecam pernyataan Abbas tentang Holocaust.

Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, mengatakan rakyat Palestina pantas mendengar kebenaran sejarah dari pemimpin mereka, bukan distorsi seperti itu.

Misi Jerman di Ramallah, tempat Otoritas Palestina Abbas bermarkas, juga mengecam keras pernyataannya.

“Sejarah sudah jelas: jutaan nyawa telah musnah – hal ini tidak dapat direlatifkan,” kata misi Jerman di Ramallah pada Rabu (6/9/2023) malam.

Utusan Khusus AS untuk Memantau dan Memerangi Antisemitisme, Deborah Lipstadt, juga mengecam "pernyataan antisemitisme dan kebencian" Abbas.

Dia menyerukan permintaan maaf segera.

Otoritas Palestina Minta Maaf

Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) menunjukkan Presiden Palestina Mahmud Abbas sedang menerima atlet Palestina di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 4 Agustus 2023.
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) menunjukkan Presiden Palestina Mahmud Abbas sedang menerima atlet Palestina di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 4 Agustus 2023. (Wissam KHALIFA / PPO / AFP)

Baca juga: Warga Sipil Israel, Lansia dan Putranya Ditembak Mati oleh Pria Palestina di Tepi Barat

Kantor Mahmoud Abbas kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "Holocaust adalah kejahatan paling keji dalam sejarah manusia modern."

Juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh, mengutuk “kampanye gila” terhadap presiden Palestina, dikutip dari Haaretz.

Dia mengatakan posisi Mahmoud Abbas “jelas dan terdokumentasi, yaitu mengutuk Holocaust dan menolak antisemitisme.”

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Presiden Palestina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas