Ukraina Kibarkan Bendera Raksasa di Donetsk saat Rusia Gelar Pemilu di 4 Wilayah Jajahan
Ukraina kibarkan bendera biru-kuning raksasa di Donetsk saat Rusia gelar pemilu di 4 wilayah jajahannya; Donetsk, Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Bendera nasional Ukraina berkibar di atas wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia saat Kremlin mengadakan pemilu palsu di empat wilayah jajahannya pada Sabtu (9/9/2023).
Militer Ukraina berhasil meluncurkan bendera raksasa yang ditempelkan pada balon berisi helium dan menerbangkannya ke kota terbesar ketiga di negara itu.
Bendera Ukraina itu dikibarkan di Kota Avdiivka, Donetsk, untuk merayakan hari jadi Kota Avdiivka pada Sabtu (9/9/2023).
Balon tersebut kemudian bergerak ke selatan menuju kota yang diduduki, membuat kesal pasukan Rusia, yang mencoba menembaknya.
“Hari ini adalah peringatan 245 tahun berdirinya Avdiyivka (Avdiivka). Kami memulai hari dengan aktivitas mengibarkan bendera negara dengan balon ke langit,” kata Vitaliy Barabash, Kepala Pemerintahan Militer Kota Avdiivka kepada Suspilne, pers Ukraina.
“Balon itu terbang di atas Donetsk,” lanjutnya.
“Kami sudah bisa mendengar intersepsi tersebut, mereka (Rusia) sedikit marah karenanya,” tambah Barabash.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-564, Soal Deklarasi KTT G20, Kyiv: Tak Ada yang Bisa Dibanggakan
“Mereka (Rusia) mencoba menembaknya. Namun di distrik Donetsk di Kyiv, negara bagian yang benderanya sudah berkibar,” lanjutnya.
Sementara itu, di Donetsk dan wilayah lain yang diduduki Rusia, pihak berwenang Rusia mengadakan pemilu yang dikecam sebagai pemilu palsu oleh Ukraina dan negara-negara Barat.
Pemungutan suara untuk badan legislatif yang dibentuk Rusia dimulai pada akhir pekan di wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Baca juga: Inggris Kirim Jet Tempur ke Laut Hitam Buat Awasi Aksi Galak Rusia
Pemungutan suara itu, yang akan berakhir pada Minggu (10/9/2023), disebut sebagai “pemilihan palsu” oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina dan Dewan Eropa.
"Ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, yang terus diabaikan oleh Rusia," kata mereka, dikutip dari The New York Post.
Negara-negara Barat juga berselisih dengan Rusia terkait pemungutan suara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.
"Anda tidak dapat menyelenggarakan pemilu di negara lain,” kata Barbara Woodward, Duta Besar Inggris.