Joe Biden Berkunjung ke Vietnam, Amerika Serikat Bantah Perang Dingin Lawan Tiongkok
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, berkunjung ke Vietnam. Ia membantah isu perang dingin antara AS vs Tiongkok.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Kemitraan ini mencerminkan upaya yang lebih luas di Asia untuk melawan pengaruh Tiongkok karena Biden mengatakan Vietnam ingin menunjukkan kemandiriannya.
Kemudian perusahaan-perusahaan AS juga menginginkan alternatif selain mendirikan pabrik-pabrik di Tiongkok.
Namun Biden mengupayakan perjanjian ini sambil berusaha meredakan ketegangan dengan Tiongkok.
Harapan Vietnam
Perjanjian ini mungkin hanya simbolis, tetapi hubungan erat dengan AS berarti kesepakatan bisnis yang lebih baik.
Vietnam bisa mengurangi ketergantungannya dengan Tiongkok.
Di sisi lain, Vietnam mempunyai angkatan kerja muda dan berpendidikan tinggi.
Hal ini juga menumbuhkan semangat kewirausahaan sehingga sangat menarik bagi investor Amerika.
Terutama bagi mereka yang ingin memindahkan basis manufaktur mereka keluar dari Tiongkok.
Nama-nama besar termasuk Dell, Google, Microsoft dan Apple telah mengalihkan sebagian rantai pasokan mereka ke Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.
AS juga menganggapnya sebagai pasar yang menjanjikan untuk senjata dan peralatan militer ketika Hanoi mencoba untuk "menjauhi" Moskow.
Namun Vietnam mungkin tidak melihat kemitraan barunya dengan AS sebagai sebuah pilihan bagi salah satu pihak.
Ketika perekonomian Beijing melambat, hubungan lebih dekat Hanoi dengan Washington hanya bersifat pragmatis.
"Saya berada di Amerika selama tujuh tahun dan saya tahu tentang impian Amerika dan saya mendapat kesempatan itu," kata Nguyen Huu Phuoc Nguyen, salah satu pendiri dan CEO Selex Motors via BBC.
"Namun saya pikir, saya punya mimpi yang lebih besar. Mimpi Vietnam," tuturnya.
(Tribunnews.com/Deni)