Seorang Pekerja di AS Didorong ke Jalur Kereta Bawah Tanah, Tulang Belakang sampai Patah
Seorang pria di Amerika Serikat (AS) didorong jatuh ke rel kereta bawah tanah, Selasa (12/9/2023) pagi waktu setempat.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) didorong jatuh ke rel kereta bawah tanah, Selasa (12/9/2023) pagi, waktu setempat.
Saat itu, pria berusia 74 tahun tersebut sedang pulang kerja di area Upper East Side Manhattan.
Namun, tiba-tiba ia dicelakai oleh seorang pria tunawisma yang tinggal di lingkungan tersebut, menurut keterangan polisi via ABC News.
Korban merupakan seorang pekerja di bengkel parkir di Fifth Avenue.
Baca juga: Sosok Orang Dalam Joe Biden yang Dianggap Moskow Jadi Kompor Perang Terbuka Rusia-Amerika Serikat
Menurut laporan, pekerja itu pertama-tama ditatap oleh pria tunawisma, sebelum tiba-tiba didorong ke rel saat menunggu kereta 6.
ABC News mengatakan, bahwa pria acak-acakan dengan kaus kotor yang mendorong sang pekerja mungkin menderita penyakit kesehatan mental.
Awalnya luka yang dialami oleh korban tampak ringan.
Namun setelah dicek oleh dokter, ia ternyata mengalami beberapa cedera pada tulang rusuk dan panggul serta patah tulang belakang.
Polisi menambahkan, bahwa punggung dan leher korban mendarat di rel.
Pihak berwenang kemudian menemukan video penyerang tersebut, termasuk ketika tersangka melarikan diri dari stasiun kereta.
Serangan tersebut, terjadi secara acak, tanpa pola. Memang ada ada beberapa insiden yang melibatkan seorang pria tunawisma di lingkungan tersebut yang sedang diselidiki.
Namun, Kepala Transit NYPD, Michael Kemper, mengatakan jika kejahatan di kereta bawah tanah menurun dibandingkan tahun lalu.
"Kejahatan turun 4,5 persen di sistem kereta bawah tanah tahun ini dibandingkan tahun lalu," kata Michael Kemper dilansir ABC News.
"Penurunan sebesar 4,5 persen berarti berkurangnya 70 korban kejahatan tahun ini dibandingkan tahun lalu."
"Untungnya, insiden seperti ini jarang terjadi."
"Namun jika hal itu benar-benar terjadi, prioritas utama kami adalah menangkap dan menahan orang-orang yang melakukan hal tersebut," tuturnya.
Polisi mengatakan, bahwa sepanjang tahun ini ada 10 orang yang didorong ke jalur kereta bawah tanah.
Sementara pada tahun lalu, dalam rentang waktu yang sama, ada 19 orang yang mengalami kejahatan yang sama.
Permasalahan masyarakat tunawisma dan gangguan mental memang masih berusaha ditangani oleh AS.
Pada November lalu, Walikota New York City, Eric Adams, mengeluarkan arahan supaya petugas mengamankan individu tunawisma yang terlihat mengalami masalah kejiwaan supaya mendapatkan pendampingan psikologis.
"Tanpa intervensi tersebut, mereka akan tetap tersesat dan terisolasi dari masyarakat, tersiksa oleh delusi dan pemikiran yang tidak teratur," kata Adams saat itu.
"Mereka keluar masuk rumah sakit dan penjara, tetapi warga New York mengharapkan kota kita untuk membantu mereka dan kami akan membantu mereka," tuturnya.
(Tribunnews.com/Deni)