4 Negara Eropa Tolak Pulangkan Pengungsi Ukraina untuk Ikut Wajib Militer
Empat negara Eropa menolak untuk mengekstradisi pengungsi Ukraina di negara mereka untuk mengikuti dinas wajib militer dan perang melawan Rusia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
“Itu akan menjadi pelanggaran besar-besaran terhadap status kenegaraan kami, kami tidak akan pernah melakukan hal itu,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria kepada outlet Express, Kamis (7/9/2023).
Di sisi lain, Polandia sudah mulai memulangkan sejumlah pria Ukraina, menurut laporan media Hongaria.
Ukraina Upayakan 'Pemulangan' Calon Wajib Militer
Baca juga: Kabur dari Wajib Militer, Eks-Menteri Federasi Rusia Cari Suaka di Amerika Serikat
Seorang anggota parlemen senior dari partai berkuasa Presiden Vladimir Zelensky mengatakan pada akhir Agustus, Ukraina mungkin akan mengupayakan ekstradisi para penghindar wajib militer dari UE.
Pemerintah Ukraina baru-baru ini mengumumkan putaran mobilisasi lainnya untuk menutupi kerugian di medan perang.
Pada Agustus 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat semua pejabat yang bertugas merekrut wajib militer terkait korupsi.
Zelensky memerintahkan peninjauan ulang semua pengecualian medis dari dinas militer, dengan alasan korupsi yang meluas.
Ukraina Ubah Aturan Wajib Militer
Kementerian Pertahanan Ukraina telah menyetujui perubahan daftar kondisi medis yang mengecualikan warga Ukraina dari dinas militer, dikutip dari Kyiv Independent.
Mulai saat ini, orang-orang dengan TBC yang sudah sembuh secara klinis, virus hepatitis, penyakit darah yang berkembang perlahan, penyakit kelenjar tiroid dengan gangguan fungsi ringan, dan mereka yang HIV-positif tetapi tanpa gejala, dianggap masih layak untuk wajib militer.
Selain itu, orang yang menderita gangguan jiwa ringan, gangguan neurotik, penyakit sistem saraf pusat yang progresif lambat dan lain-lain telah ditambahkan ke dalam daftar.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)