Korban Gempa Capai Ribuan, Bantuan dan Tim Kemanusiaan Dikirim ke Maroko
Gempa berkekuatan magnitudo 6,8 yang terjadi di Maroko, pada Jumat (8/9/2023) menelan ribuan korban. Hingga kini, Proses Search & rescue masih terus
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa berkekuatan magnitudo 6,8 yang terjadi di Maroko, pada Jumat (8/9/2023) menelan ribuan korban.
Golden Future Indonesia (GFI) bakal mengirim tim kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk penyintas gempa di Maroko.
"Saat ini GFI telah melakukan koordinasi dengan mitra strategis NGO dan relawan disana untuk menerjunkan tim kemanusiaan dan bantuan," ujar Ketua Program & Partnership Muhammad Ebrian, Kamis (14/09/2023).
Hingga kini, Proses Search & rescue masih terus dilakukan dan kemungkinan korban akan bertambah.
Banyak warga Maroko yang selamat memilih mengungsi di luar rumah.
Selain karena rumah mereka yang hancur, warga juga memutuskan bermalam di pinggir jalan atau tempat pengungsian karena khawatir akan gempa susulan.
"Selanjutnya, melalui amanah kedermawanan masyarakat Indonesia akan direalisasikan untuk kebutuhan mendesak masa-masa sulit ini para korban gempa Maroko tentu membutuhkan banyak dukungan dan bantuan kemanusiaan, untuk itu GFI segera mempersiapkannya baik dari tim pengumpulan maupun tim penyaluran," kata Brian.
Selain di Maroko, GFI juga pernah melakukan emergency response dan penyaluran bantuan kemanusiaan di Turki dan Suriah pada Februari awal tahun yang kondisinya juga tidak jauh berbeda.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Gempa di Maroko Bertambah Jadi 2.901 Orang, Ribuan Warga Masih Terisolasi
Sementara itu, Apalagi Faruq Naufal, Markom GFI, menuturkan Maroko merupakan salah satu negara yang paling awal membantu saat Aceh dilanda mega Tsunami 2004 silam.
"Selain berduka kita juga harus membantu Maroko, apalagi Maroko adalah salah satu negara yang paling awal membantu Indonesia, saat Aceh dilanda Tsunami" katanya.
Akibat gempa bumi ini, bangunan bersejarah di kota tua Marrakesh yang menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO turut rusak.
“Dan saat inilah momentum kita untuk memberikan wujud memperkuat solidaritas terbaik Indonesia, seperti Maroko dulu yang menjadi negara yang awal memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban stunami Aceh. Mari kita sebagai Indonesia juga memberikan solidaritas terbaik untuk saudara-saudara penyintas gempa yang ada di Maroko melalui support kepedulian, do’a serta bantuan kemanusiaan," pungkas Faruq.
Sebelumnya, Pemerintah Maroko menyampaikan perkembangan terbaru kasus gempa bumi.
Sebanyak 2.901 orang dinyatakan tewas, dan 5.530 orang lainnya terluka.