Libya Buka Investigasi soal Bendungan Runtuh yang Akibatkan Banjir dan Ribuan Orang Tewas
Pihak berwenang Libya telah membuka penyelidikan atas runtuhnya dua bendungan yang menyebabkan banjir di Kota Derna pada hari Sabtu (16/9/2023).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
Dia mengatakan, jaksa akan menyelidiki otoritas lokal di kota tersebut, serta pemerintah sebelumnya.
“Saya meyakinkan warga bahwa siapa pun yang melakukan kesalahan atau kelalaian, jaksa pasti akan mengambil tindakan tegas, mengajukan kasus pidana terhadapnya dan mengirimnya ke pengadilan,” katanya pada konferensi pers di Derna dilansir CBS News, Jumat malam.
Namun masih belum jelas bagaimana penyelidikan semacam itu dapat dilakukan di Libya.
Bagaimana Konflik di Libya Memengaruhi Bencana?
Kehancuran yang terjadi bukan mencerminkan dahsyatnya badai, tetapi juga kerentanan Libya.
Negara asal Afrika Utara itu terjerumus ke dalam kekacauan setelah pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan diktator lama, Moammar Gadhafi, pada tahun 2011.
Salah satu dampaknya adalah terbengkalainya infrastruktur penting, bahkan ketika perubahan iklim membuat kejadian cuaca ekstrem semakin sering terjadi dan parah.
Libya yang kaya akan minyak telah terpecah di antara pemerintahan-pemerintahan yang bersaing selama sebagian besar satu dekade terakhir.
Satu di wilayah timur, yang lainnya di ibu kota, Tripoli dan salah satu dampaknya adalah meluasnya pengabaian terhadap infrastruktur.
Sebuah laporan oleh badan audit yang dikelola negara pada tahun 2021 mengatakan, bendungan-bendungan tersebut tidak dipelihara meskipun ada alokasi lebih dari 2 juta euro untuk pemeliharaan pada tahun 2012 dan 2013.
(Tribunnews.com/Deni)