Aktivis Iklim Semprotkan Cat Oranye di Gedung Bersejarah di Berlin
Aktivis iklim Jerman menyemprotkan cat oranye ke salah satu gedung bersejarah di Berlin yaitu Gate Brandernburg pada Minggu (18/9/2023).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Aktivis iklim Jerman menyemprotkan cat oranye ke salah satu gedung bersejarah di Berlin yaitu Gate Brandernburg pada Minggu (18/9/2023), waktu setempat.
Anggota aktivis iklim atau yang disebut 'Generasi Terakhir' (Generasi Letzte) menyemprot tiang di sisi timur Brandenburg Gate dengan cat oranye dari alat pemadam kebakaran.
Mengutip dari Reuters, petugas Polisi melihat lift hidrolik dioperasikan di gerbang dan mereka mencegah para pengunjuk rasa memanjat bangunan bersejarah tersebut.
Kemudian polisi menutup area sekitar Branderburg Gate dan memastikan menahan 14 aktivis yang berafiliasi dengan Generasi Terakhir.
Aktivis iklim melakukan aksi tersebut bertujuan mendesak Pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan lebih terhadap perubahan iklim, dikutip dari AP News.
Selain itu, prioritas kelompok ini adalah membuat Jerman menghentikan penggunaan bahan bakar fosil pada tahun 2030.
Langkah-langkah yang dapat diterapkan seperti, menerapkan batas kecepatan umum 100 kilometer per jam di jalan raya yang dapat mengurasi emisi lebih cepat.
Sementara itu, Wali Kota Berlin, Kai Wegner mengecam tindakan kelompok tersebut.
Ia mengatakan apa yang mereka lakukan telah melapaui aksi protes yang sah.
“Dengan tindakan ini, kelompok ini tidak hanya merusak Brandenburg Gate yang bersejarah, tetapi juga kebebasan berekspresi kita tentang isu-isu penting di zaman dan masa depan kita,” kata Kai Wegner kepada kantor berita Jerman dpa.
Sebagai informasi, Generasi Terakhir merupakan sebuah kelompok yang berbasis di Jerman dalam jaringan A22 Eropa yang mencakup Just Stop Oil dari Inggris, menjadi berita utama di Jerman dengan ratusan blokade jalan yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa yang menempel di aspal.
Melalui laman X, Generasi Terakhir memposting gambar lukisan semprot.
Dalam keterangan postingan tersebut, mereka mengatakan tidak akan menghentikan aksinya apabila tidak segera ada perubahan.
“Kami tidak akan menghentikan protes kami kecuali sebuah poros dimulai. Kami harus menghentikan produksi minyak, gas alam, dan batu bara paling lambat pada tahun 2030,” tulis mereka.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.