Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Sudan: Gedung Pencakar Langit di Khartoum Terbakar

Gedung terkenal di ibu kota Sudan terbakar di tengah konflik yang sedang berlangsung antara tentara reguler Sudan dan paramiliter RSF.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Konflik Sudan: Gedung Pencakar Langit di Khartoum Terbakar
AFP
Gambar yang diambil pada 17 September 2023 ini menunjukkan api yang berkobar di Menara Perusahaan Minyak Greater Nile Petroleum di Khartoum. 

TRIBUNNEWS.COM - Gedung pencakar langit di ibu kota Sudan, Khartoum, terbakar di tengah konflik antara tentara reguler dan pasukan paramiliter.

Dilaporkan BBC.com, video yang diunggah pada Minggu (17/8/2023) menampilkan menara gedung perusahaan minyak Greater Nile Petroleum dilalap api.

"Sangat menyedihkan," ujar arsitek gedung tersebut, Tagreed Abdin, di Twitter.

Terletak di dekat Sungai Nil, gedung berlantai 18 itu adalah salah satu landmark paling dikenal di Khartoum.

Penyebab terbakarnya gedung tersebut belum diketahui.

Belum ada laporan korban luka atau kematian.

Baca juga: Rangkuman Peristiwa Timur Tengah: Gempa Maroko, Banjir Libya hingga Konflik Sudan

Sudan War Monitor, yang menyajikan analisis mengenai konflik tersebut, mengatakan RSF telah menyerang wilayah yang dikuasai tentara Sudan pada hari Sabtu (16/9/2023), termasuk blok kantor di kementerian kehakiman.

BERITA TERKAIT

Sejumlah gedung pemerintahan dilaporkan terbakar akibat serangan tersebut.

Serangan terhadap gedung militer berlanjut hingga Minggu, kata para saksi mata kepada kantor berita AFP.

Warga di distrik selatan kota, tempat tentara menargetkan pangkalan RSF, mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar “ledakan besar” di pagi hari.

Otoritas kesehatan kemudian mengumumkan pada hari Minggu bahwa semua rumah sakit utama di Khartoum, serta wilayah Darfur, tidak dapat beroperasi.

Nawal Mohammed (44), warga yang tinggal setidaknya 3 km dari bentrokan di ibu kota, mengatakan pintu dan jendela rumah keluarganya bergetar akibat kekuatan ledakan.

Ia menyebut pertempuran pada hari Sabtu dan Minggu sebagai “pertempuran yang paling kejam sejak perang dimulai”.

Menurut sekelompok pengacara pro-demokrasi, pertempuran tersebut telah menewaskan puluhan warga sipil di Khartoum sejak Jumat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas