Konflik Sudan: Gedung Pencakar Langit di Khartoum Terbakar
Gedung terkenal di ibu kota Sudan terbakar di tengah konflik yang sedang berlangsung antara tentara reguler Sudan dan paramiliter RSF.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di kota El-Obeid, sekitar 400 km selatan kota.
Dalam beberapa hari terakhir, RSF telah berjuang untuk menguasai ibu kota.
Baca juga: Militer Sudan Serang Pasar di Khartoum, 40 Orang Tewas dan 70 Lainnya Terluka
Serangan udara militer ditujukan untuk melemahkan posisi RSF.
Serangan udara dan pertempuran darat masih berlanjut di Khartoum dan kota-kota lain di Sudan sejak pertempuran pecah pada bulan April.
Pada Sabtu (15/4/2023) lalu, bentrokan pecah antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Sudanese Armed Forces (RSF).
RSF awalnya beroperasi sebagai milisi melawan pemberontak selama puncak konflik di wilayah Darfur, tetapi kemudian bergabung dengan militer reguler.
Namun kedua belah pihak bentrok karena perbedaan pandangan dan kini memperebutkan kekuasaan.
Mengutip egyptianstreets.com, penembakan berkelanjutan terjadi sejak hari itu di ibu kota Sudan, Khartoum dan beberapa kota lainnya.
Pertempuran terus meningkat seiring berjalannya hari, termasuk penggunaan senjata berat dan pesawat tempur angkatan udara serta helikopter.
Dalam serangkaian pernyataan, paramiliter RSF mengklaim bahwa SAF telah menyerang markasnya di Khartoum selatan.
RSF juga mengklaim telah menguasai bandara kota, serta Istana Republik, yang merupakan kursi kepresidenan di Khartoum.
Di sisi lain, SAF mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa RSF-lah yang memulai pertempuran, setelah menyerang pasukannya di Khartoum selatan dan kediaman Abdel-Fattah Al-Burhan, panglima tertinggi SAF.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Sudan? Ini Fakta-fakta Pertempuran antara Tentara Reguler dengan Paramiliter
Pernyataan lain juga membantah klaim RSF dan menyebut mereka sebagai pasukan pemberontak.
Kedua belah pihak menutup pintu untuk segala kemungkinan kompromi.