Banjir Libya, Rumah Wali Kota Derna Dibakar Pengunjuk Rasa
Rumah wali kota di kota Derna, Libya, telah terbakar habis, ketika ratusan pengunjuk rasa menuntut jawaban atas bencana banjir yang terjadi pekan lalu
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Laporan sebelumnya menyebut 10.100 orang hilang.
“Kami menggunakan angka yang baru diverifikasi oleh WHO,” kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq kepada CNN pada hari Minggu.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Libya mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak pernah merilis angka kematian yang tinggi dan membagikannya kepada PBB.
Baca juga: Libya Buka Investigasi soal Bendungan Runtuh yang Akibatkan Banjir dan Ribuan Orang Tewas
Mengapa PBB Salah Melaporkan Jumlah Korban Jiwa?
Kesalahan ini memicu pertanyaan mengapa PBB bisa salah melaporkan jumlah korban jiwa akibat banjir di Libya.
Ketika ditanya bagaimana atau mengapa PBB bisa salah menyebutkan jumlah korban tewas, Haq berkata, “dalam banyak tragedi yang berbeda, kami akhirnya merevisi angka tersebut. Jadi itulah yang terjadi di sini.”
“Prosedur standarnya adalah kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan jumlah kami diperiksa ulang," jelas Haq, dikutip dari News 18.
"Kapanpun kami melakukan revisi, itu karena kami sedang di cross check,” imbuhnya.
"(Jumlah korban) bisa bertambah atau berkurang," katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.