Azerbaijan Klaim Kemenangan setelah Separatis Armenia yang Kuasai Karabakh Menyerah
Azerbaijan mengklaim kemenangan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan, setelah pasukan separatis Armenia bersedia untuk menyerah.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Perang saat itu menyebabkan 30.000 orang tewas dan membuat ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Kemudian dalam perang yang berlangsung selama enam minggu pada tahun 2020, Azerbaijan merebut kembali sebagian besar wilayah di dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Etnis Armenia dan Azerbaijan Sepakati Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh yang Ditengahi Rusia
Penasihat kebijakan luar negeri kepresidenan Azerbaijan, Hikmet Hajiyev menjanjikan jalur yang aman bagi kelompok separatis yang menyerah.
Ia mengatakan Baku mengupayakan “reintegrasi secara damai” warga Armenia Karabakh.
Charles Michel, presiden Dewan Eropa Uni Eropa, mendesak Azerbaijan untuk menjamin keselamatan penduduk setempat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia mengharapkan resolusi damai, dan menambahkan bahwa Moskow telah melakukan kontak dengan semua pihak dalam konflik tersebut.
Putin mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Rabu (20/9/2023) malam, namun Kremlin bersikeras bahwa krisis tersebut adalah "urusan dalam negeri Azerbaijan".
Perang Sudah Berakhir
Penduduk ibu kota Azerbaijan bergembira karena kesepakatan kali ini menandai kemenangan dan berakhirnya perang.
"Saya sangat senang dengan berita ini. Akhirnya, perang berakhir," kata Rana Ahmedova, seorang pensiunan berusia 67 tahun, kepada AFP.
Armenia mengatakan, sedikitnya 32 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka akibat penembakan di Karabakh.
Serangan terbaru dari Azerbaijan melibatkan artileri, pesawat, dan drone yang menggempur wilayah tersebut.
Baca juga: Armenia Minta AS Campur Tangan Hadapi Peperangan dengan Azerbaijan
Rusia mengatakan beberapa penjaga perdamaiannya di Karabakh tewas ketika mobil yang mereka tumpangi diserang.
Di Yerevan, ibu kota Armenia, Presiden Pashinyan mengatakan gencatan senjata adalah hal yang “sangat penting”.
Protes di Armenia
Kekalahan Armenia di Karabakh meningkatkan tekanan domestik terhadap Pashinyan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.