Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas dalam Pertempuran di Sevastopol
Ukraina mengklaim telah membunuh komandan armada Laut Hitam Rusia dalam serangannya di Sevastopol pada Jumat (22/9/2023).
Penulis: Whiesa Daniswara
Laksamana James Stavridis, mantan komandan tertinggi sekutu NATO mengatakan, jika benar Sokolov terbunuh, maka kemungkinan besar ia merupakan perwira tinggi yang tewas dalam pertempuran sejak Perang Dunia II.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Diramal Berakhir 12 Tahun Lagi
"Jika benar, kemungkinan besar itu adalah perwira angkatan laut berpangkat tertinggi yang tewas dalam pertempuran sejak Perang Dunia II," kata Stavridis, dikutip dari NBC News.
Upaya Ukraina untuk menyerang di belakang garis Rusia mendapat dorongan pekan lalu.
Presiden AS, Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bahwa pihaknya akan menyediakan sejumlah kecil Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat jarak jauh, yang dikenal sebagai ATACMS.
Ukraina telah berjanji akan merebut kembali Krimea sebagai bagian dari kampanyenya dan telah meningkatkan serangannya terhadap angkatan laut Rusia dalam beberapa bulan terakhir, merusak kapal dan bangunan yang ditempatkan di semenanjung tersebut.
Sevastopol, kota yang terkena serangan pada hari Jumat, adalah pusat populasi terbesar di Krimea.
Baca juga: AS Mulai Desak Pemilu di Ukraina, Sekutu Putin Sebut Zelensky Sebagai Penganggu Barat
Pelabuhannya adalah pangkalan utama Armada Laut Hitam, yang telah digunakan untuk melancarkan serangan jauh ke wilayah Ukraina.
Pada bulan April tahun lalu, rudal Ukraina yang diluncurkan dengan bantuan intelijen AS menenggelamkan kapal penjelajah berpeluru kendali Rusia, Moskva.
Kapal ini merupakan andalan armada tersebut dan kapal perang Rusia terbesar yang tenggelam dalam pertempuran sejak Perang Dunia II.
Sokolov telah memimpin armada tersebut sejak Agustus tahun lalu, hasil dari perombakan besar-besaran yang terjadi setelah tenggelamnya Moskva dan serangan terhadap armada tersebut di Krimea.
Menurut media pemerintah Rusia, Sokolov menduduki serangkaian jabatan di Armada Pasifik dan Armada Utara, dan menjabat sebagai wakil komandan di Armada Utara.
Sejak tahun 2020 ia mengepalai akademi militer bergengsi, sebelum mengambil alih komando Armada Laut Hitam pada tahun lalu.
(Tribunnews.com/Whiesa)