Akibat Terlilit Utang, Bos Raksasa Properti Evergrande Ditahan Polisi di China
Bos miliarder dari pengembang properti China Evergrande ditahan oleh polisi.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Bos miliarder dari pengembang properti China Evergrande ditahan oleh polisi.
Xu Jiayin, atau yang dikenal sebagai Hui Ka Yan ditahan oleh pohak berwenang pada awal bulan ini.
Namun status penangkapan Xu Jiayin tidak bearti ditangkap atau didakwa melakukan kejahatan, dikutip dari Barron's.
Panggilan AFP ke kantor Evergrande di Hong Kong dan Tiongkok daratan tidak dijawab dan perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar.
Utang Evergrande yang sangat besar telah berkontribusi terhadap krisis sektor properti yang semakin parah di negara tersebut.
Sehingga meningkatkan kekhawatiran akan dampak global.
Baca juga: China dan Uni Eropa Sepakat Berbagi Informasi Pengendalian Ekspor untuk Seimbangkan Perdagangan
Minggu ini, cabang properti perusahaan tersebut melewatkan pembayaran utang utama yang jatuh tempo.
Sementara situs keuangan China Caixin melaporakan mantan eksekutif di perusahaan tersebut telah ditahan.
Sektor properti Tiongkok, yang bersama dengan konstruksi menyumbang sekitar seperempat produk domestik bruto negara merupakan pilar utama pertumbuhan negara tersebut.
Selama beberapa dekade terakhir telah mengalami pertumbuhan pesat.
Pada akhir Juni, utang yang dimiliki Evergrande sebesar 328 milliar dollar atau sekitar Rp 5 M.
Sejak tahun 2020, pihak berwenang secara bertahap telah memperketat akses pengembang terhadap kredit.
Awal bulan ini, beberapa karyawan Evergrande juga ditangkap.
Pihak berwenang di kota selatan Shenzhen juga meminta eminta masyarakat untuk melaporkan setiap kasus dugaan penipuan.
Dampak Global
Krisis Evergrande meningkatkan dampak global.
Mengutip dari BNN Network, sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Tiongkok, situasi keuangan Evergrande yang berbahaya dapat menimbulkan dampak buruk yang terus diwaspadai oleh para analis di seluruh dunia.
Kekhawatiran yang muncul akibat krisis ini bukannya tidak berdasar, mengingat semakin besarnya kekhawatiran terhadap potensi penularan global.
Ketika perekonomian dunia masih menghadapi gejolak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, krisis di Evergrande dapat menambah tantangan yang ada.
Tidak hanya itu, krisis Evergrande ini menjadikan pemulihan ekonomi global jauh lebih kompleks dan penuh tantangan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)