Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanda Perang Terbuka, Rusia Resmi Tuding AS-Inggris Pandu Rudal Ukraina ke Mabes Armada Laut Hitam

serangan ke Markas Armada Laut Hitam Rusia menjadi sinyal kalau AS dan Inggris tak lagi menggunakan proksi melainkan terlibat langsung dalam perang

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tanda Perang Terbuka, Rusia Resmi Tuding AS-Inggris Pandu Rudal Ukraina ke Mabes Armada Laut Hitam
Telegram
Asap mengepul dari Markas Besar Angkatan Laut Hitam Rusia setelah terkena serangan rudal Ukraina di Sevastopol, Krimea pada Jumat (22/9/2023). 

Sinyal Perang Terbuka, Rusia Resmi Tuding AS dan Inggris Pandu Rudal Ukraina ke Mabes Armada Laut Hitam

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia secara resmi mengeluarkan pernyataan terkait serangan terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Krimea, pekan lalu.

Dalam pernyataannya, Moskow pada Rabu (27/9/2023) secara terbuka menuduh Amerika Serikat dan Inggris membantu Ukraina mengoordinasikan serangan rudal terhadap aset militer utama mereka di Krimea tersebut.

“Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa serangan itu direncanakan sebelumnya dengan menggunakan aset intelijen Barat, peralatan satelit NATO, dan pesawat pengintai,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Baca juga: Sevastopol Kena Rudal: Ukraina Balas Kirim Salam ke Kim Jong Un, Rusia Dihantam Storm Shadow Inggris

Dia lebih lanjut mengklaim bahwa serangan rudal itu dilakukan Ukraina dalam koordinasi erat dengan badan intelijen Amerika dan Inggris.

Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut.

Pada Jumat pekan lalu, sejumlah rudal ditembakkan dan satu rudal menghantam markas besar Armada Laut Hitam di kota pelabuhan Sevastopol yang memicu kebakaran besar.

Baca juga: Pemindai dan Rudal Canggih NATO di Balik Serangan Ukraina ke Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia

BERITA REKOMENDASI

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan itu menyebabkan satu prajurit Rusia hilang, sementara Kiev mengklaim bahwa serangan itu menewaskan 34 perwira, termasuk komandan armada Viktor Sokolov.

Namun, video yang dirilis Rabu oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan Sokolov tampak dalam keadaan sehat dan mengatakan bahwa Armada Laut Hitam memenuhi tugas yang telah ditetapkan komandonya.

Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Armada Laut Hitam Rusia, Orangnya Nongol di Rapat Tinggi Militer

Sinyal Perang Terbuka Rusia vs NATO

Sejak menginvasi Ukraina tahun lalu, Kremlin menuduh negara-negara Barat terlibat dalam perang proksi melawan Rusia dengan memberikan dukungan finansial dan militer kepada Kiev.

Meski begitu, baik Rusia maupun negara-negara Barat yang terhimpun di NATO masih menahan diri agar perang besar tidak terjadi yang dimaklumi akan menguras sumber daya kedua kubu.

Pun, serangan ke Markas Armada Laut Hitam ini menjadi sinyal kalau AS dan Inggris tidak lagi menggunakan proksi melainkan terlibat langsung dalam peperangan.

Dilansir Sputnik, mantan analis intelijen CIA Larry Johnson mengatakan bahwa Angkatan Udara Ukraina tidak mungkin menyerang gedung tersebut tanpa pengintaian dan data target dari sekutu Baratnya.

“Jelas, ada bantuan dari NATO dalam bentuk intelijen dan bantuan lain mengenai penargetan itu,” kata Johnson.

Sebuah pesawat pengintai Angkatan Laut AS dilaporkan terlihat terbang di dekat Krimea selama serangan rudal Ukraina di Sevastopol.

Baca juga: Pemindai dan Rudal Canggih NATO di Balik Serangan Ukraina ke Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia

Sebelum dan selama serangan itu, sebuah Boeing P-8A Poseidon Angkatan Laut AS terbang di atas pantai Laut Hitam Rumania, menurut situs FlightRadar24.

Pesawat ini terus terbang di atas wilayah Rumania, termasuk wilayah pesisir.

Pesawat yang sama ini sebelumnya diamati terbang di atas Laut Baltik, dekat wilayah Kaliningrad Rusia, menurut situs AirNavRadarBox.

Pensiunan perwira CIA mengatakan, hal itu merupakan tanda keterlibatan langsung AS.

“Ukraina tidak memiliki apa yang disebut ISR – aset pengintaian intelijen. Ukraina tidak memiliki pesawat fixed-wing (pengintai). Tidak memiliki jenis drone dan tentu saja tidak memiliki satelit,” kata Johnson.

"Seluruh kumpulan informasi ini... semuanya diberikan kepada Ukraina oleh NATO, oleh Amerika Serikat," kata dia.

Apakah pesawat Boeing P-8A Poseidon milik AS bisa mengumpulkan data untuk serangan di Sevastopol?

Manuver jet pengintai jenis Poseidon P-8A milik Angkatan Laut AS memantik amarah Presiden China Xi Jinping.
Manuver jet pengintai jenis Poseidon P-8A milik Angkatan Laut AS memantik amarah Presiden China Xi Jinping. (Military.com)

Mantan pejabat CIA mengatakan, "Tentu saja. Itu bukan pesawat penumpang. Itu pesawat pengintai, yang mengumpulkan sinyal intelijen. Ia dapat memantau apa yang terbang di wilayah tersebut. Ini bukan suatu kebetulan. Saya pikir Poseidon ini bisa saja mengumpulkan data untuk serangan ini. Ini adalah bagian dari misinya, bukan hanya serangan di Sevastopol, tetapi juga serangan di wilayah lain di wilayah Rusia."

Boeing P-8A Poseidon adalah pesawat patroli dan pengintaian maritim yang telah digunakan oleh Angkatan Laut AS sejak 2009.

Drone dan pesawat pengintai AS sering terlihat di dekat Krimea sejak dimulainya konflik Ukraina tahun lalu.

"Itulah bahayanya. Mereka akan terus mendorong dan mendorong sampai mereka melewati titik dimana ketika Rusia membalas, hal ini akan meningkatkan perang menjadi perang yang lebih luas," kata Johnson menyimpulkan.

(oln/*/RT)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas