VIDEO Ledakan Dahsyat Guncang Ibu Kota Uzbekistan, 162 Terluka di Tashkent, Bocah Tertimpa Pecahan Kaca

TRIBUNNEWS.COM - Satu orang tewas dan 162 luka-luka akibat ledakan dahsyat di sebuah gudang dekat bandara Tashkent, Ibu Kota Uzbekistan, Kamis (28/9/2023).

Ledakan itu memicu kebakaran dan memecahkan jendela-jendela di blok apartemen di dekatnya.

Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan seorang remaja laki-laki meninggal setelah bingkai jendela jatuh menimpanya.

"Sebanyak 24 orang telah dirawat di rumah sakit, tetapi tidak menghadapi ancaman terhadap nyawa mereka, sementara 138 orang dirawat karena luka-luka," tulis keterangan Kementerian Kesehatan Uzbekistan dilansir Reuters.

Menurut laporan media lokal dan video dramatis dari lokasi kejadian, petugas pemadam kebakaran setempat sedang berjuang memadamkan api besar yang melanda kawasan industri tidak jauh dari Bandara Internasional Islam Karimov Tashkent.

Ledakan awal dilaporkan mengguncang gudang bea cukai, namun pihak berwenang belum memastikan penyebab pasti insiden tersebut.

Beberapa ambulans merespons panggilan darurat di lokasi kejadian, sementara layanan emergency mengatakan setidaknya 16 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

“Perawatan medis darurat juga diberikan kepada orang-orang yang terluka dalam kebakaran di lokasi kecelakaan dan di sekitar apartemen,” tambah keterangan kementerian tersebut.

Ledakan yang terjadi saat malam tersebut memecahkan kaca dan merusak bangunan dalam radius luas di sekitar gudang dan dilaporkan membangunkan seluruh kota.

Foto-foto yang beredar online menunjukkan kepulan asap membumbung ratusan kaki ke udara.

Warga yang berada sejauh 20 mil mengaku merasakan gelombang kejut akibat ledakan tersebut.

Meski begitu, insiden tersebut tampaknya tidak mengganggu operasional di bandara Islam Karimov, merujuk pada data yang dibagikan oleh situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.

Pemberitahuan kepada pilot dilaporkan mengatakan bahwa satu landasan pacu akan ditutup selama beberapa jam pada hari Kamis, namun tidak ada keterangan terkait alasan penutupan tersebut.

(oln/reuters/RT/*)