Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedutaan Besar Afghanistan di India Ditutup Mulai Oktober 2023

Kedutaan Besar Afghanistan di India telah mengumumkan menutup kantornya di New Delhi, operasional mulai berhenti per Minggu (1/10/2023).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
zoom-in Kedutaan Besar Afghanistan di India Ditutup Mulai Oktober 2023
Arun SANKAR / AFP
Seorang warga negara Afghanistan berdiri di luar kedutaan Republik Islam Afghanistan di New Delhi pada 29 September 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan dan menggulingkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, situasi di negara itu kian mengalami kemerosotan.

Kedutaan Besar Afghanistan di India telah mengumumkan menutup kantornya di New Delhi.

Operasional kedutaan juga mulai berhenti per Minggu (1/10/2023), terang pernyataan kantor kedutaan.

“Dengan kesedihan, penyesalan, dan kekecewaan yang mendalam Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi mengumumkan keputusan untuk menghentikan operasinya,” kata kedutaan, dikutip dari VOA.

Penutupan tersebut terjadi lebih dari dua tahun setelah pemerintahan Taliban berkuasa.

"Ada pengurangan personel dan sumber daya, sehingga semakin sulit untuk melanjutkan operasi,” kata pernyataan itu, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Suriah dan Afghanistan Mundur dari Asian Games 2023, Timnas Indonesia Bisa Ketiban Untung

Kedutaan Republik Islam Afghanistan di New Delhi
Seorang warga negara Afghanistan berdiri di luar kedutaan Republik Islam Afghanistan di New Delhi pada 29 September 2023.

Kedutaan memastikan kepentingan warga Afghanistan yang tinggal, bekerja, belajar, dan melakukan bisnis di India terlindungi meski kantor itu tutup.

Berita Rekomendasi

"Ada juga kekurangan dalam memenuhi harapan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga Afghanistan karena tidak adanya pemerintahan yang berfungsi secara sah di Kabul," bunyi pernyataan itu, mengacu pada pemerintahan Taliban.

Penutupan ini menyusul laporan bahwa duta besar dan diplomat senior lainnya telah meninggalkan India dalam beberapa bulan terakhir.

Juga terjadi pertikaian di antara diplomat yang masih tersisa di New Delhi.

Namun kedutaan menolak spekulasi mengenai pertikaian internal di antara stafnya.

Kedutaan menekankan bahwa ini adalah rumor yang “tidak berdasar”.

Menyikapi keputusan ini, India akan mengambil kendali kedutaan dalam kapasitas sementara.

Warga Afghanistan merupakan sepertiga dari hampir 40.000 pengungsi yang terdaftar di India, menurut badan pengungsi PBB.

Namun angka tersebut belum termasuk mereka yang tidak terdaftar di PBB.

Baca juga: Taliban Batasi Aktivitas Perempuan di Ruang Publik, Kali Ini Dilarang Kunjungi Taman Nasional

Taliban Belum Secara Resmi Diakui Memerintah Afghanistan

Pada saat berita ini diterbitkan, Kementerian Luar Negeri India tidak mengeluarkan pernyataan apa pun sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut.

Tidak ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahan baru Afghanistan, namun mengakui Taliban sebagai otoritas penguasa de facto.

Hal ini menyebabkan banyak kedutaan dan konsulat Afghanistan berada dalam ketidakpastian.

Para diplomat yang ditunjuk oleh pemerintah sebelumnya menolak untuk menyerahkan kendali atas gedung dan properti kedutaan kepada perwakilan yang dipilih oleh otoritas Taliban.

India sendiri belum mengakui pemerintahan Taliban, yang merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.

Baca juga: Aktivis Internasional Kecam Keputusan Taliban yang Larang Wanita Kunjungi Taman Nasional Band-e-Amir

Sewaktu Taliban menguasi Afghanistan, India mengevakuasi stafnya sendiri dari Kabul menjelang penarikan pasukan AS.

India pun tidak lagi memiliki kehadiran diplomatik di Afghanistan.

Tahun lalu, India mengirimkan bahan-bahan bantuan, termasuk gandum, obat-obatan, vaksin COVID-19, dan pakaian musim dingin ke Afghanistan untuk membantu mengatasi kekurangan di sana.

Sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan, India memberikan pelatihan dan peralatan militer kepada pasukan keamanan Afghanistan, tetapi tidak memiliki pasukan di lapangan.

Negara ini juga merupakan penyedia bantuan pembangunan terbesar di kawasan ini untuk Afghanistan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas