Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Pimpinan Tokoh Pro-Rusia Menang Pemilu, Negara NATO Ini Akan Stop Bantuan Militer ke Ukraina?

Dukungan negara-negara NATO dan Uni Eropa terhadap Ukraina terancam berkurang. Negara yang dikhawatir bakal menelikung adalah Slovakia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Partai Pimpinan Tokoh Pro-Rusia Menang Pemilu, Negara NATO Ini Akan Stop Bantuan Militer ke Ukraina?
Skynews
Robert Fico pemimpin Partai SMER yang memenangkan Pemilu Slovakia 

TRIBUNNEWS.COM -- Dukungan negara-negara NATO dan Uni Eropa terhadap Ukraina terancam berkurang. Negara yang dikhawatir bakal menelikung adalah Slovakia.

Pasalnya, dalam Pemilu di negeri itu dimenangkan oleh partai yang dipimpin oleh seorang pendukung Rusia.

Hal itu diprediksi menjadi tantangan bagi UE dan NATO yang selama ini mendukung penuh perjuangan Ukraina dari invasi Rusia.

Baca juga: Suplier Senjata ke Ukraina: Armor Barat Gagal di Perang Lawan Rusia, Terlalu Lembek Buat All Out War

Dilaporkan CNN, berdasar Kantor Statistik Slovakia pada pukul 9 pagi waktu setempat, partai populis SMER memenangkan 22,9 persen suara. Sedangkan Partai Slowakia Progresif (PS), sebuah partai liberal dan pro-Ukraina memenangkan 17,9%.

Partai SMER dipimpin oleh Robert Fico yang dikenal beraliran pro Kremlin

Fico, yang pernah dua kali menjadi perdana menteri, kini berpeluang mendapatkan kembali jabatannya namun harus terlebih dahulu mencari mitra koalisi karena partainya tidak mendapatkan perolehan suara yang cukup besar untuk memerintah sendiri.

Berbicara setelah kemenangannya, Fico mengatakan dia “akan melakukan segala daya” untuk memulai perundingan perdamaian Rusia-Ukraina.

Berita Rekomendasi

“Lebih banyak pembunuhan tidak akan membantu siapa pun,” kata Fico.

Negosiasi kemungkinan besar tidak akan disambut baik di Ukraina, karena untuk saat ini kemungkinan besar negosiasi tersebut akan melibatkan proposal penyerahan wilayah kepada Rusia, hal yang tidak bisa dilakukan oleh Kyiv.

Partai Hlas yang berhaluan kiri-moderat, yang dipimpin oleh mantan anggota SMER dan dibentuk sebagai cabang dari SMER setelah terjadi perselisihan internal, menempati posisi ketiga dengan 14,7% suara, dan bisa menjadi penentu kemenangan.

Dengan tujuh partai politik mencapai ambang batas 5% yang diperlukan untuk masuk parlemen, negosiasi koalisi hampir pasti akan melibatkan banyak pemain dan bisa memakan waktu lama dan berantakan.

Baca juga: AS Sudah Keluarkan Rp 1.162 T, Hanya 0,2 Persen Wilayah Ukraina yang Dibebaskan dari Invasi Rusia

Meskipun tidak terlalu besar, hasil SMER lebih baik dari perkiraan – jajak pendapat terakhir yang diterbitkan awal pekan ini menunjukkan SMER dan PS bersaing ketat.

Fico telah berjanji untuk segera mengakhiri dukungan militer Slovakia terhadap Ukraina dan berjanji untuk menghalangi ambisi Ukraina di NATO yang akan melemahkan dukungan kuat Slovakia terhadap Ukraina.

Michal Simecka, pemimpin PS, mengatakan hasil ini adalah “berita buruk bagi negara.”

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas