Pusing Armada Laut Hitam Terus Diberondong Drone Ukraina, Rusia Kerahkan Pesawat Amfibi Bertorpedo
Beriev Be-12 Rusia adalah pesawat turboprop, memiliki radar, detektor anomali magnetik, dan sonobuoy, serta dapat dipersenjatai dengan torpedo
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gerah Armada Laut Hitam Diberondong Drone, Rusia Kerahkan Pesawat Amfibi Buat Berpatroli
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan akan mengerahkan pesawat amfibi berusia puluhan tahun sebagai kendaraan patroli dari ancaman berbahaya dari militer Ukraina terhadap Armada Laut Hitam Moskow.
Laporan itu diungkapkan intelijen Inggris dalam laporan pembaruan mereka terkait situasi konflik Rusia dan Ukraina.
Sebagai catatan, Ukraina tidak memiliki angkatan laut yang memadai, namun selama dua bulan terakhir mereka telah meningkatkan serangannya terhadap Armada Laut Hitam Rusia dan target bernilai tinggi lainnya di sekitar semenanjung Krimea.
Baca juga: Sevastopol Dikurung Rudal Ukraina, Eks-Perwira CIA Ingatkan AS Soal Pembalasan Rusia
Gelombang serangan ini sebagai bagian dari counter offensive yang dilakukan Ukraina terhadap wilayah pendudukan Rusia yang dimulai sejak awal Juni silam.
Hal itu termasuk serangan rudal jelajah terhadap galangan kapal utama dan markas armada serta serangan dengan kapal permukaan tak berawak (USV) – atau drone laut – terhadap kapal Rusia.
Drone laut, yang tidak mahal dan dapat diisi dengan bahan peledak, telah membuat pusing Rusia, yang tidak dapat menemukan cara untuk menghentikan sistem tersebut secara konsisten.
Baca juga: Profil Kapal Olenegorsky Gornyak, Kapal Perang Rusia yang Cuma Miring Kena Hantam 450 Kilogram Bom
Para pakar mengatakan drone laut memberi Ukraina “keuntungan asimetris,” yang mendorong pucuk komando Ukraina untuk memprioritaskan pengembangan pembentukan armada drone angkatan laut pertama di dunia.
Pada awal Agustus, Ukraina menggunakan drone laut dalam dua serangan besar: yang pertama merusak kapal pendarat Olenegorsky Gornyak di pelabuhan Rusia Novorossiysk, dan yang lainnya melumpuhkan kapal tanker dagang Rusia Sig di dekat Selat Kerch.
Pada bulan September, Ukraina mengklaim drone-nya berhasil menyerang kapal patroli Rusia dan kapal lainnya.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah klaim Ukraina tersebut, dengan mengatakan bahwa pasukannya menggagalkan serangan-serangan tersebut.
"Namun masalah (drone dan rudal) masih membuat Moskow (harus) mencari solusi," menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
"Dalam beberapa pekan terakhir, komponen Penerbangan Angkatan Laut Armada Laut Hitam Rusia telah mengambil peran yang sangat penting dalam operasi Armada tersebut saat mereka berjuang menghadapi ancaman yang terjadi bersamaan di sisi selatan perang Ukraina,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen Senin (3/10/2023) .
“Naval Aviation Rusia menekankan operasi patroli udara maritim, yang kemungkinan besar memiliki misi utama untuk mengidentifikasi kapal permukaan yang tidak memiliki awak,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.