Populer Internasional: Remaja Diduga Dipukuli Polisi Moral Iran - Mantan Jurnalis Rusia Dipenjara
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya remaja 16 tahun diduga dipukuli polisi Iran hingga koma.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun diduga dipukuli hingga koma oleh polisi Iran atas pelanggaran aturan berhijab.
Soal insiden penembakan massal di mall Thailand, polisi telah menangkap orang yang menjual senjata kepada pelaku penembakan.
Sementara itu, AS akan mengirim 1,1 juta amunisi yang disita dari Iran untuk Ukraina.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Remaja 16 Tahun di Iran Diduga Dipukuli hingga Koma karena Langgar Peraturan Hijab
Baca juga: Aktivis Iran Tuduh Polisi Moral Lakukan Penyerangan terhadap Gadis Remaja hingga Dirawat di RS
Seorang remaja perempuan dalam kondisi kritis setelah diduga terlibat konfrontasi dengan polisi moral di Tehran, Iran, karena melanggar peraturan soal hijab.
Mengutip ABC News, kelompok HAM Iran, Hengaw, menyebut korban bernama Armita Geravand, berusia 16 tahun.
Ia berada dalam kereta bawah tanah saat dugaan pemukulan itu terjadi.
Otoritas menyangkal klaim tersebut.
Namun pada Rabu (4/10/2023), Hengaw mengunggah foto Armita Geravand dalam keadaan tak sadarkan diri di rumah sakit setelah kejadian tersebut.
"Kami sedang memantau kasusnya dengan cermat. Dia koma di Unit Perawatan Intensif rumah sakit dan kondisinya kritis. Kerabatnya mengatakan banyak sekali pakaian preman di rumah sakit," kata salah satu aktivis di Iran, tanpa menyebutkan namanya.
Aktivis lainnya mengatakan pasukan keamanan melarang orang tua Geravand mengunggah fotonya di media sosial atau berbicara dengan kelompok hak asasi manusia.
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan Geravand diseret keluar dari gerbong kereta api.
Dua temannya dilaporkan berada bersamanya saat itu.