100 Orang Tewas usai Gempa Bumi 6,3 SR Guncang Afghanistan Barat, PBB: Kemungkinan Korban Bertambah
PBB memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat seiring dengan berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
“Plester dinding mulai berjatuhan dan dinding retak, sebagian dinding dan bagian bangunan roboh," tambahnya.
Bashir Ahmad mengatakan akibat gempa tersebut, sinyal internet terputus.
Sehingga dia tidak dapat menghubungi keluarganya.
Baca juga: Kedutaan Besar Afghanistan di India Ditutup Mulai Oktober 2023
“Saya tidak bisa menghubungi keluarga saya, koneksi jaringan terputus. Saya terlalu khawatir dan takut, itu mengerikan,” tambahnya., dikutip dari BBC.
Sebagai informasi, Herat terletak 120 km sebelah timur perbatasan dengan Iran.
Menurut data Bank Dunia tahun 2019, diperkirakan 1,9 juta orang diyakini tinggal di provinsi tersebut.
Negara ini sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush karena terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Pada bulan Juni 2022, gempa bumi dahsyat melanda wilayah pegunungan terjal di Afghanistan timur.
Gempa meratakan rumah-rumah yang terbuat dari batu dan bata lumpur.
Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade terakhir, menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai sekitar 1.500 orang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.