Balas Operasi Badai Al-Aqsa, Israel Kerahkan Tentara Serang Rumah Pemimpin Hamas di Gaza
Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan pejuang Palestina, Hamas membuat Israel melancarkan serangan balasan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan pejuang Palestina, Hamas membuat Israel melancarkan serangan balasan.
Israel langsung menggempur wilayah Gaza yang disinyalir menjadi rumah pimpinan Hamas.
Akibat konflik bersenjata di jalur Gaza tersebut dikabarkan 200 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan 5.000 roket ke Israel pada Sabtu pagi.
Hal tersebut sebagai penanda dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.
Berbicara di radio Hamas, komandan Hamas Mohammed Deif mengatakan serangan yang dilancarkannya merupakan hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.
Dia mengatakan serangan itu adalah awal dari Operasi Badai Al Aqsa dan merupakan respons terhadap kekerasan Israel di Tepi Barat, Gaza, dan sekitar kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Baca juga: Pejuang Palestina Jebol Israel Selatan: Ketua Dewan Israel Tewas, 5 Perwira Militer Diculik Hamas
“Hari ini rakyat kembali melakukan revolusi,” katanya dalam rekaman pesan tersebut dilansir dari Sky News.
“Kita harus membakar bumi di bawah kaki penjajah.”
Kelompok militan Jihad Islam Palestina mengatakan pihaknya ikut serta dalam serangan tersebut, sementara Hamas juga meminta kelompok bersenjata di Lebanon untuk terlibat.
Israel Nyatakan Perang
Menyikapi hal tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu optimis pihaknya akan memenangkan peperangan tersebut.
"Kami sedang berperang dan kami akan menang," kata Netanyahu menanggapi serangan mendadak Hamas.
Netanyahu pun mengadakan pertemuan kabinet keamanannya di Tel Aviv.
Baca juga: Mayjen Nimrod Aloni, Jenderal Israel Ahli Infiltrasi Diseret Hamas Cuma Pakai Kaos dan Celana Pendek
Dia menyatakan tiga tujuan setelah menyatakan negaranya sedang berperang.
“Tujuan pertama kami adalah untuk membersihkan kekuatan musuh yang menyusup ke wilayah kami dan memulihkan keamanan dan ketenangan masyarakat yang telah diserang."
“Tujuan kedua, pada saat yang sama, adalah untuk menuntut dampak yang sangat besar dari musuh, juga di Jalur Gaza. Tujuan ketiga adalah untuk memperkuat front lain sehingga tidak ada orang yang secara keliru ikut serta dalam perang ini.”
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menambahkan bahwa Hamas telah melakukan kesalahan besar pagi melancarkan perang melawan Israel.
Sebagai tanggapan, Menteri Energi Israel Katz juga menandatangani perintah untuk memutus pasokan listrik ke Jalur Gaza.
Sasar Rumah Pimpinan Hamas
Membalas serangan tersebut, angkatan udara Israel mengkonfirmasi puluhan jet tempur Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang sejumlah kompleks militer Hamas dan pusat komando operasional di Jalur Gaza.
Rumah pemimpin Hamas di Gaza Yehya Al-Sinwar di selatan Jalur Gaza menjadi sasaran, namun tidak ada laporan mengenai adanya korban jiwa. (Skynews)