BREAKING NEWS: Korban Tewas Gempa Bumi di Afghanistan Lebih 2.000 Orang
Seorang pemimpin senior Taliban menambahkan bahwa jumlah korban jiwa mungkin akan terus bertambah.
Editor: Hasanudin Aco
Ada tiga gempa susulan kuat dengan magnitudo (M) 6,3; M5,9; dan M5,5, serta beberapa gempa susulan yang lebih kecil.
Keluarga-keluarga di Herat merasa terkejut oleh serangkaian lima gempa kuat yang mengguncang kota tersebut.
Mereka melarikan diri ke luar rumah mereka, meninggalkan rumah-rumah, kantor, dan toko-toko kosong karena takut akan gempa lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Afghanistan mengirimkan 12 mobil ambulans ke Zenda Jan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit dan memberikan perawatan medis.
Sambungan telepon terputus di Herat.
Hal ini menyulitkan arus informasi dari daerah yang terkena dampak.
Video di media sosial menunjukkan ratusan orang berada di jalanan di luar rumah dan kantor mereka di Kota Herat.
Provinsi Herat berbatasan dengan Iran, dan gempa ini juga dirasakan di provinsi-provinsi Afghanistan terdekat seperti Farah dan Badghis, menurut laporan media lokal.
Wakil Perdana Menteri Taliban, Abdul Ghani Baradar, menyampaikan belasungkawa atas korban tewas dan terluka di Herat dan Badghis.
Mereka mendesak organisasi lokal untuk segera membantu evakuasi, memberikan tempat tinggal bagi pengungsi, dan mengirimkan bantuan makanan kepada para korban.
"Dalam situasi ini, kami meminta dukungan dari sesama warga negara yang kaya untuk membantu saudara-saudara kami yang sedang mengalami musibah," kata Taliban di platform X.
Sebagai catatan tambahan, pada bulan Juni 2022, gempa bumi dahsyat lainnya melanda timur Afghanistan, merusak rumah-rumah dari batu dan bata lumpur serta menewaskan ribuan orang serta melukai ratusan lainnya.
Sumber: AP/Al Jazeera