Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Hamas? Kelompok yang Serang Israel, Berprinsip Tak akan Lepaskan Palestina

Apa itu Hamas? Kelompok bersenjata di Palestina yang serang Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Apa Itu Hamas? Kelompok yang Serang Israel, Berprinsip Tak akan Lepaskan Palestina
AFP
Anggota Hamas berdiri selama unjuk rasa solidaritas dengan Masjid Al-Aqsa Yerusalem, di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 7 April 2023. 

TRIBUNNEWS.com - Kelompok bersenjata Palestina, Hamas, dan Israel terlibat dalam konflik yang telah menyebabkan lebih dari 1.100 orang tewas sejak serangan pecah pada Sabtu (7/10/2023).

Hamas diketahui telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

Serangan tersebut meledakkan sebagian besar pagar pemisah negara yang dijaga ketat.

Buntutnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyanhu, memperingatkan "perang yang panjang dan sulit"'.

Jet-jet Israel membom Jalur Gaza, meratakan gedung-gedung tinggi dan lingkungan sipil.

Baca juga: Korban Tewas Konflik Hamas vs Israel Lebih dari 1.100 Orang, Baku Tembak Masih Berlanjut

Seperti apa dan bagaimana Hamas? Inilah yang perlu diketahui, dikutip dari AlJazeera:

Apa itu Hamas?

Hamas adalah singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam dan dalam bahasa Arab berarti "semangat".

Berita Rekomendasi

Kelompok ini secara politis menguasai Jalur Gaza, wilayah seluas 365 km persegi yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang Palestina, tapi diblokade oleh Israel.

Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007, setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Kapan Hamas dibentuk dan apa tujuannya?

Juru bicara Hamas, Hazem Qasem.
Juru bicara Hamas, Hazem Qasem. (hamas.ps)

Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada 1987 oleh Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya, Abdul Aziz al-Rantissi, tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam, untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina.

Mereka juga menawarkan program kesejahteraan sosial kepada warga Palesina yang menjadi korban pendudukan Israel.

Apa prinsip Hamas?

Berbeda dari PLO, Hamas tidak mengakui kenegaraan Israel, namun menerima negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967.

"Kami tidak akan melepaskan satu inci pun tanah air Palestina, apapun tekanan yang terjadi saat ini dan berapapun lamanya pendudukan," kata Khaled Meshaal, pemimpin kelompok Hamas, saat di pengasingan pada 2017.

Hamas secara keras menentang perjanjian perdamaian Oslo yang dinegosiasikan oleh Israel dan PLO pada pertengahan 1990-an.

Palestina secara resmi berkomitmen untuk mendirikan negara di wilayahnya sendiri.

Kelompok ini secara keseluruhan atau dalam beberapa kasus sayap militernya, ditetapkan sebagai organisasi "teroris" oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang.

Baca juga: Israel Terus Bombardir Jalur Gaza Palestina, Jumlah Korban Tewas Hampir 500 Orang

Siapa sekutu dan pendukungnya?

Hamas adalah bagian dari aliansi regional yang juga mencakup Iran, Suriah, dan kelompok Hizbullah di Lebanon, yang menentang kebijakan AS terhadap Timur Tengah dan Israel.

Hamas dan Jihad Islam, kelompok bersenjata terbesar kedua di kawasan, sering bersatu melawan Israel.

Mereka merupakan anggota terpenting dari ruang operasi gabungan yang mengoordinasikan aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.

Tetapi, hubungan kedua kelompok menjadi tegang saat Hamas menekan Jihad Islam untk menghentikan serangan terhadap Israel.

Apa yang mendorong serangan pada Sabtu kemarin, terhadap Israel?

Juru Bicara Hamas, Khaled Qadomi, mengatakan kepada AlJazeera, bahwa mereka melakukan operasi militer sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

"Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti (Masjid) Al-Aqsa."

"Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini," tutur dia.

Hamas juga meminta kelompok lain untuk bergabung dalam perlawanan, dan mengatakan serangan pada Sabtu kemarin, hanyalah permulaan.

Apakah Hamas menargetkan warga sipil?

Juru Bicara Senior Hamas, Osama Hamdan, menuturkan mereka tidak menyerang warga sipil, meskipun video milik Hamas menunjukkan para pejuangnya menyandera warga lanjut usia Israel selama pertempuran pada Sabtu.

Kelompok hak asasi manusia (HAM), seperti Amnesty Internasional, menunjukkan warga sipil Israel telah dibunuh Hamas.

Namun, Hamdan bersikeras Hamas hanya menyerang pemukim yang tinggal di pemukiman ilegal, yang ia gambarkan sebagai target sah.

Baca juga: AS Mau Kirim Kapal Induk Beserta Jet Tempur, Hamas: Semangat Israel Sudah Jatuh, Palestina Tak Takut

"Anda harus membedakan antara pemukim dan warga sipil. Pemukim menyerang warga Palestina," tegas Hamdan.

Saat ditanya, apakah warga sipil di Israel selatan juga dianggap sebagai pemukim, Hamdan menjawab, "Semua orang tahu ada pemukiman di sana."

"Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil. Kami menyatakan bahwa pemukim adalah bagian dari pendudukan dan bagian dari pasukan bersenjata Israel. Mereka bukan warga sipil," pungkasnya.

Bagaimana Hamas dapat melakukan serangan?

Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. Serangan Hamas ke Israel adalah serangan paling mematikan di wilayahnya dalam setengah abad. Israel  secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak mendekati 1.000 orang setelah kelompok militan Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. (MAHMUD HAMS/AFP)
Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. Serangan Hamas ke Israel adalah serangan paling mematikan di wilayahnya dalam setengah abad. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak mendekati 1.000 orang setelah kelompok militan Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. (MAHMUD HAMS/AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Hamas mengatakan para pejuangnya menyandera beberapa warga Israel di daerah kantong tersebut.

Mereka juga mengklaim perwira senior militer Israel termasuk di antara para tawanan.

Ketakutan warga Israel telah diculik, membangkitkan kenangan akan penangkapan tentara Gilad Shalit pada 2006, yang ditangkap oleh pejuang yang terkait Hamas dalam serangan lintas perbatasan.

Hamas menahan Shalit selama lima tahun hingga ia ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Hamas juga mengirim paralayang terbang ke Israel, kata militer Israel.

Serangan tersebut mengingatkan kita pada serangan terkenal pada akhir 1980-an ketika para pejuang Palestina menyeberang dari Lebanon ke Israel utara menggunakan pesawat layang gantung dan menewaskan enam tentara Israel.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas