Minta Bantuan Pemerintah, MER-C Ungkap Situasi Terkini RS Indonesia di Gaza: Kamar Jenazah Penuh
Presidium MER-C Henry Hidayatullah menceritakan situasi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Palestina.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presidium Mer-C Henry Hidayatullah menceritakan situasi terkini Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina.
Ia menuturkan, membludaknya korban akibat perang membuat RS Indonesia kini tak lagi bisa menangani pasien dengan baik.
Terlebih lagi kamar mayat yang sudah penuh.
Mayat-mayat yang seharusnya ditaruh di tempat yang layak, kini diletakan di luar RS.
"Mayat-mayat sudah meluap sampai kamar jenazah ruang RS Indonesia tidak bisa lagi menampung daripada mayat. Mayat-mayat pun diletakan di luar RS," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Henry menyebut, dalam kondisi normal atau tidak perang, kebutuhan alat kesehatan, dokter maupun perawat tinggi, apalagi kini di tengah ketengangan ini.
"Secara ilustrasi dalam kondisi normal dengan situasi blokade kondisi kebutuhan tinggi. Apalagi situasi begini banyak korban," ungkapnya.
"Demikian pula korban luka-luka tinggi sehingga perlu resource SDM maupun alkses dan obat-obatan," sambung Henry.
Karena itu, MER-C Indonesia memandang perlu untuk mengirimkan tim kemanusiaan ke Gaza Palestina.
Oleh karena itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan perwakilan RI DI Kairo unuk memfasilitasi kiriman bantuan ini ke Gaza.
"Kami minta Kemlu Pemerintah membantu sesegera mungkin relawan untuk segera ke Gaza," tuturnya.
Ketua Tim dan juga Presidium MER-C Faried Thalib mengatakan, secara umum RS Indonesia masih bisa beroperasi penuh selama 3-4 bulan ke depan.
"RS ini didesain sejak awal untuk bisa beroperasi walau tidak ada suply. Makanya basement berfungsi untuk menyimpan supporting deposit yang dilengkapi dua genset besar," kata dia.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Jadi Sasaran Rudal Israel, Ini Kata Menkes
"Insyallah RS ini tetep beropersional tapi tetap perlu bantuan dalam kondisi normal sudah kewalahan menangani penduduk Gaza, karena kondisinya terkurung, terblokade belasan tahun. Mudahan MER-C betul-betul optimal beri bantuan, meski masuk saja sulit," terang Farid.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.