Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gedung Sekolah Juga Jadi Sasaran Serangan Israel, Warga Gaza Kesulitan Cari Tempat Berlindung

"Mengapa mengebom sekolah?" tanya penduduk Gaza yang kini tidak memiliki tempat yang aman di tengah serangan Israel.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Gedung Sekolah Juga Jadi Sasaran Serangan Israel, Warga Gaza Kesulitan Cari Tempat Berlindung
MAHMUD HAMS / AFP
Seorang pria berjalan dengan kasur melewati kehancuran di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pada 11 Oktober 2023 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Gaza mencari perlidungan di gedung-gedung sekolah di tengah gempuran Israel selama beberapa hari terakhir.

Namun, gedung sekolah pun turut menjadi sasaran serangan udara Israel, Aljazeera melaporkan.

Seorang warga Gaza bernama Jamal Al Zinati (33) menceritakan bagaimana lingkungan tempat tinggalnya rata dengan tanah dan bagaimana ia harus mencari perlindungan di tempat lain.

Jamal berlindung di sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA, atau Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.

“Saat kami keluar, yang kami pikirkan hanyalah Israel mungkin hanya mengancam kami untuk pergi,” kata Jamal.

“Saya tidak percaya mereka akan menyerang seluruh wilayah dengan serangan udara dan membuatnya menjadi reruntuhan hitam.”

Baca juga: HNW Desak Pemerintah Indonesia Mengambil Sikap Terhadap Konflik Israel-Palestina

Jamal mengingat kembali rumahnya yang ia tinggali bersama keluarganya, yang kini sudah hancur.

BERITA REKOMENDASI

“Di sinilah kami hidup bahagia, merayakan ulang tahun, dan membangun impian.”

“Sekarang, yang ada hanyalah puing-puing."

“Kami melarikan diri ke sekolah terdekat demi keselamatan, namun kami berdesakan di sini bersama ratusan orang lainnya."

"Tidak ada tempat, dan anak-anak kami menangis sepanjang malam.”

Berlindung di sekolah, Jamal dan keluarga lainnya menghadapi masalah kemanusiaan lainnya karena blokade Israel.

Jalur Gaza bergantung pada Israel untuk pengiriman pasokan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan listrik.

Kini, Israel justru mengatakan akan memotong pasokan penting tersebut, yang menurut hukum internasional dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Saat ini, kebutuhan dasar sudah menipis.

“Kami hampir tidak punya cukup makanan untuk memberi makan anak-anak kami,” kata Zainab Matar, ibu empat anak.

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pada 11 Oktober 2023
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pada 11 Oktober 2023 (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Jalur Gaza Dikepung, Israel Tempatkan 300.000 Tentara di Dekat Perbatasan

“Air minum yang bersih adalah sebuah kemewahan."

"Kami tidak dapat menjaga anak-anak kami tetap hangat di malam hari karena kami tidak memiliki pakaian yang layak.”

Sekolah juga bukan lagi tempat yang aman.

Menurut UNRWA, setidaknya empat sekolah di Gaza mengalami kerusakan akibat bombardir Israel.

“Kami pikir datang ke sekolah akan melindungi kami, namun bahkan di sini, kami terus-menerus hidup dalam ketakutan,” kata Zainab.

Aseel, warga pengungsi lainnya, juga ketakutan.

“Kami tidak mengerti mengapa sekolah-sekolah, tempat orang-orang yang tidak bersalah mencari perlindungan, juga dibom,” katanya.

Badan PBB untuk Gaza memiliki persediaan makanan dan air selama 12 hari

Masih mengutip Aljazeera, Badan PBB untuk Palestina mengatakan mereka memiliki persediaan makanan dan air kurang dari dua minggu.

Persediaan itu adalah untuk membantu lebih dari 180.000 orang yang mengungsi di sekolah-sekolah mereka di Gaza.

Bola api meletus akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada tanggal 9 Oktober 2023. Jumlah korban tewas akibat serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok militan Palestina Hamas di wilayahnya meningkat menjadi 900 orang di Israel, yang membalas dengan rentetan serangan yang melemahkan di Gaza, meningkatkan peningkatan korban tewas di sana menjadi 687.
Bola api meletus akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada tanggal 9 Oktober 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Siapa Hamas dan Apa yang Terjadi di Israel dan Jalur Gaza? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui

“Kami punya persediaan makanan dan air selama 12 hari. Jalan-jalan diblokir, kami tidak memiliki saluran telepon, jaringan kami terkena serangan udara."

"Sangat sulit bagi kami untuk mengetahui apa yang terjadi,” kata Jennifer Austin, Wakil Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Gaza.

“Kami mengandalkan staf kami, yang juga merupakan pengungsi, yang akan keluar untuk memberikan layanan."

"Ini benar-benar situasi yang belum pernah kita hadapi sebelumnya.”

Angka korban terbaru

Di Gaza

Tewas: 950
Luka-luka: 5.000

Di Tepi Barat yang diduduki

Tewas: 23
Luka-luka: 130

Di Israel

Tewas: 1.200
Luka-luka: 3.007

Angka-angka tersebut dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan Tentara Israel.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas