AS Tambah Bantuan Rp3,14 Triliun ke Ukraina setelah Zelensky Takut Diabaikan karena Israel
Amerika Serikat mengumumkan bantuan militer terbaru untuk Ukraina. Presiden Zelensky sebelumnya cemas diabaikan ketika sekutunya mendukung Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) akan menambah bantuan militer senilai $200 juta (Rp3,14 triliun) kepada Ukraina.
Keputusan ini menjawab kekhawatiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan tertundanya bantuan ke Ukraina karena perdebatan anggaran di Kongres AS dan fokus sekutunya yang teralihkan pada eskalasi terbaru Israel-Hamas Palestina.
“Saya bangga bahwa AS akan mengumumkan paket keamanan terbarunya untuk Ukraina senilai $200 juta,” kata Lloyd Austin, Menteri Pertahanan AS dalam pertemuan di markas NATO di Brussels, Belgia, Rabu (11/10/2023), dikutip dari Departemen Pertahanan AS.
Presiden Zelensky turut hadir dalam pertemuan itu.
Menurut kepala Pentagon, paket bantuan baru tersebut akan mencakup amunisi artileri dan roket, amunisi udara presisi, senjata anti-tank, peralatan untuk mengatasi drone, dan amunisi AIM-9 untuk sistem pertahanan udara baru.
Semua paket bantuan itu segera dikirim ke Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-596: Zelensky Minta Senjata Lagi, Persiapan Perang Musim Dingin
"Amerika Serikat akan memimpin koalisi baru yang berfokus pada pengembangan angkatan udara Ukraina," katanya, tanpa menjelaskan sistem pertahanan udara apa yang akan dibangun.
Lloyd Austin mengatakan, dengan paket baru tersebut, keseluruhan bantuan militer yang diberikan oleh AS kepada Ukraina sejak dimulainya konflik dengan Rusia pada 24 Februari 2022 telah mencapai lebih dari $43,9 miliar.
Saat Zelensky berkunjung ke markas NATO pada Rabu (11/10/2023), ia mengatakan Ukraina sedang bekerja keras untuk mempersiapkan diri melawan Rusia selama musim dingin.
"Sekarang kami memerlukan dukungan dari para pemimpin (NATO). Itu sebabnya saya ada di sini hari ini,” kata Zelensky.
Keputusan untuk kelanjutan bantuan AS ke Ukraina sempat tertunda karena Kongres AS belum memilih ketua baru setelah Kevin McCarthy dicopot dari jabatannya.
Selain itu, banyak anggota Partai Republik yang menentang pemberian bantuan lebih lanjut kepada Ukraina.
Zelensky Cemas, Perhatian Sekutu Beralih ke Konflik Israel
Baca juga: Putin Dukung Palestina Merdeka, Dorong Penerapan Solusi 2 Negara yang Diajukan PBB
Sebelumnya, Zelensky mengungkapkan kecemasannya tentang eksalasi militer antara Israel-Hamas Palestina yang dapat mengalihkan perhatian sekutu Barat dan internasional dari perang Rusia-Ukraina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.