Penasaran Rebut Avdiivka, Tiga Jet Tempur Su-25 Rusia Jatuh Kena Tembak Roket Ukraina Dalam Sepekan
Angkatan Bersenjata Ukraina telah menembak jatuh tiga jet tempur Su-25 Rusia dalam seminggu dalam upaya Moskow merebut kembali Avdiivka dari Kiev
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ngebet Rebut Avdiivka, Tiga Jet Tempur Su-25 Rusia Jatuh Kena Tembak Roket Ukraina Dalam Sepekan
TRIBUNNEWS.COM - Upaya ofensif Rusia untuk merebut kembali Avdiivka dari Ukraina membuat mereka mengerahkan sejumlah besar kekuatan perang, termasuk sejumlah jet tempur.
Hanya, dalam upayanya tersebut, Rusia dilaporkan justru menderita banyak kerugian, termasuk jet-jet tempur mereka yang ditembak jatuh roket Ukraina.
Bahkan, dalam sepekan Rusia kehilangan jet tempur Su-25 mereka.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Avdiivka, Rusia Kehilangan Kendaraan Tempur Setara Satu Batalyon dalam 48 Jam
"Angkatan Bersenjata Ukraina telah menembak jatuh tiga jet tempur Su-25 Rusia dalam seminggu," kata seorang pejabat militer pada Senin (16/10/2023).
Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi, komandan pasukan Ukraina di sektor Tavria selatan, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah unggahan di saluran Telegram-nya.
Dia mengatakan kelompok operasional-strategis Tavria Ukraina di wilayah Donetsk menembak jatuh pesawat tersebut.
Perkembangan ini terjadi lima bulan setelah Ukraina melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Belakangan, counter-offensive Ukraina disebut-sebut berhasil merebut Avdiivka.
Kehilangan wilayah, Rusia balas menggempur Ukraina yang membuat pertempuran di Avdiivka, di wilayah Donetsk makin sengit.
Baca juga: Demi Avdiivka, Militer Rusia Lancarkan Serangan Paling Ganas Tahun Ini ke Tentara Ukraina
Moskow melancarkan apa yang digambarkan oleh kepala administrasi militer lokal di Avdiivka, Vitaliy Barabash, sebagai serangan terbesarnya di kota garis depan di timur.
“Selama 24 jam terakhir, musuh melancarkan 2 rudal dan 35 serangan udara, melakukan 47 pertempuran, dan menembakkan 906 peluru artileri,” tulis Tarnavskyi di saluran Telegram-nya.
"Total kerugian musuh berjumlah 472 orang. 36 unit peralatan militer musuh hancur. Khususnya, 4 [kendaraan tempur lapis baja] 8 sistem artileri, 1 kendaraan antipesawat, [sebuah] pesawat Su-25, 13 tak berawak kendaraan udara, 6 unit mobil dan 1 peralatan khusus. Gudang amunisi musuh juga hancur," kata Tarnavskyi.
Pada tanggal 10 Oktober, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa pasukan Ukraina berhasil menghalau serangan balik pasukan Rusia di wilayah Zaporizhzhia dan Donetsk serta menembak jatuh sebuah jet tempur Su-25 Rusia.
Tiga hari kemudian, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan satu lagi jet tempur Su-25 Rusia telah ditembak jatuh.
Baca juga: Dikirim ke Medan Perang Pakai Lapis Baja Butut Soviet, Tubuh Tentara Rusia Berserakan di Avdiivka
Kiev Sebut 318 Pesawat Rusia Hancur
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dalam pembaruan situasi perang pada Selasa (17/10/2023) mengatakan kalau sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, Moskow telah kehilangan 318 pesawat, sementara 289.430 personel militer telah “dilikuidasi”, termasuk 800 dalam 24 jam terakhir. .
Angka-angka yang dilaporkan Ukraina merupakan klaim sepihak dan belum dapat memverifikasi secara independen.
Perkiraan jumlah korban militer dalam konflik tersebut sangat bervariasi.
Lazimnya, angka yang diberikan oleh Ukraina biasanya melebihi angka yang diberikan oleh sekutu Baratnya.
Adapun pihak Rusia biasanya jarang merilis angka jumlah pasukannya yang hilang, namun jika dirilis, perkiraannya jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan Ukraina.
Kelompok operasional-strategis Tavria Tarnavskyi saat ini sedang melakukan operasi di sekitar pemukiman kota Avdiivka di wilayah Donetsk.
Kota ini telah menjadi sasaran agresi Rusia sejak tahun 2014, ketika Presiden Vladimir Putin secara ilegal mencaplok semenanjung Krimea selatan dari Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia di wilayah timur Donetsk dan Luhansk mulai bentrok dengan pasukan Kyiv.
Kepala Avdiivka, Barabash, mengatakan serangan Rusia di Avdiivka mulai 10 Oktober adalah "mungkin serangan Rusia terbesar di kota itu" sejak Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina tahun lalu.
Institute for the Study of War, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di AS, mengatakan dalam analisis terbarunya mengenai konflik di Ukraina bahwa pasukan Rusia terus melakukan operasi ofensif ke arah Avdiivka pada hari Senin dan baru-baru ini memperoleh beberapa kemajuan, meskipun dengan kecepatan yang relatif lebih lambat dibandingkan pada serangan awal.
(oln/NW/*)